Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cium Sepatu Tim Gugus, Tidur di Bawah Mobil Jenazah, Suami Mohon Istrinya Tak Dikubur di Makam Khusus Covid-19

Kompas.com - 04/06/2020, 11:35 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Dimakamkan di makam khusus Covid-19, halangi dengan berbagai cara

Oleh pihak Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Nurhayani akan dimakamkan di pemakaman Macanda.

Tempat tersebut merupakan makam yang khusus diperuntukkan bagi pasien Covid-19.

Lantaran yakin istrinya tak terinfeksi, Ryadi dan anak-anaknya menolak keputusan tim gugus dan rumah sakit perihal pemakaman istrinya.

Ryadi memohon dengan mencium sepatu tim gugus agar tim tak memakamkan istrinya di Macanda.

Ia juga tidur di bawah mobil jenazah yang akan mengangkut istrinya sebagai bentuk protes.

Bahkan anaknya sempat menaiki mobil ambulans yang akan membawa ibundanya ke pemakaman khusus Covid-19.

Usaha mereka tak berhasil. Bahkan aparat sempat hendak memborgol tangan Ryadi.

Tim juga tak mengizinkan keluarga menyaksikan prosesi pemakaman sang istri.

Baca juga: Sederet Cerita Jenazah Pasien Corona Nekat Dibawa Pulang hingga Dimandikan, Ada yang Menginfeksi 15 Warga

Hasil laboratorium negatif Covid-19

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona

Amarah Ryadi memuncak ketika menerima hasil tes swab yang menyatakan istrinya negatif Covid-19.

Hasil itu diterimanya tanggal 22 Mei 2020 setelah sang istri dimakamkan di pemakaman khusus Covid-19.

Ia pun memutuskan untuk menggugat gugus tugas penanganan Covid-19.

Ryadi sekaligus akan memindahkan makam istrinya.

"Sekarang saya perjuangkan dan meminta jenazah istri saya untuk dikebumikan di pemakaman keluarga apapun resikonya. Kalau saya harus menuntut lewat hukum saya akan lakukan itu," kata dia.

Ia pun kecewa dengan status PDP yang begitu cepat disematkan oleh pihak rumah sakit pada istrinya.

Status itu membuat dirinya dikucilkan hingga bisnisnya tak berjalan lancar.

Baca juga: Kasus-kasus Kebohongan Pasien Corona di Sejumlah Daerah, Dilakukan Kuli Bangunan dan Petugas Medis Terinfeksi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com