Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Menganggur karena Corona, Primajasa Tetap Gaji Karyawan dan Tak Ada PHK

Kompas.com - 04/06/2020, 11:14 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Perusahaan Otobus (PO) Primajasa mengaku selama sebulan tak beroperasi karena masih mewabahnya pandemi Covid-19 terhitung, pihaknya merugi sampai Rp 45 miliar.

Meski demikian, perusahaan ini mengklaim masih memberikan gaji penuh kepada karyawannya dan tak ada pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca juga: Persyaratan Ketat, Bus Jurusan Purwokerto-Jakarta Pernah Bawa 1 Penumpang

Presiden Direktur PO Primajasa Group Amir Mahpud mengaku, khusus perusahaan bus miliknya akan beroperasi lagi jika grafik penyebaran Covid-19 dinyatakan menurun secara nasional.

"Jika sudah menurun grafiknya secara nasional pun, pastinya tidak akan normal kembali dalam beroperasi, artinya akan sebagian dulu. Kami prediksi setelah Covid-19 kondisi bisnis bus akan normal seperti sebelum corona nanti pada 2024," jelas Amir kepada wartawan di Pool Primajasa Tasikmalaya, Kamis (4/5/2020).

Pria yang akrab disapa Aming ini menambahkan, langkah pemberhentian operasi bus bertujuan untuk melindungi kesehatan seluruh karyawanya dan para penumpang.

Sebab, jika bus dipaksakan beroperasi meski mengikuti protokol kesehatan Covid-19, pihaknya khawatir terjadi penularan Covid-19.

"Kita berpikir keselamatan yang sangat diprioritaskan, kita berhenti sudah beberapa bulan ini. Ya, dikalikan saja per bulannya kita rugi sampai Rp 45 miliar. Tapi, pembayaran gaji karyawan tetap diberikan penuh," tambah Amir.

Selama ini, lanjut Aming, pihaknya terus memberikan gaji kepada karyawan yang jumlahnya 5.000 orang meski busnya tak beroperasi.

Baca juga: Cerita di Balik Sopir Bus Korban PHK Mudik Jalan Kaki dari Jakarta, Tetap Puasa dan Iba Pemilik Warung

ia optimistis perusahaannya masih bisa bertahan karena Primajasa bukan hanya bergerak di bidang transportasi saja.

"Kita optimistis bertahan meski terus merugi tiap bulan dengan jumlah Rp 45 miliar. Ini adalah ujian. Di saat nanti sudah berakhir pandemi corona, akan muncul perusahaan-perusahan pemenang yang bisa bertahan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com