Saat itu, sang anak mengirimkan makanan kepada korban dengan cara mengantungnya di pintu rumah.
Namun, saat korban ditemukan tewas, makanan yang dikirim anak korban masih tergantung di pintu.
”Nasi yang dikirim anaknya 10 hari lalu dengan cara dicantolkan dipintu masih utuh,” ujar Iin melalui sambungan telepon, Rabu (3/6/2020).
Baca juga: 10 Hari Nasi Kiriman Tergantung di Pintu, Sumarlan Ditemukan Tewas Membusuk di Gudang
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kata Iin, korban diperkirakan meninggal 10 hari yang lalu, dan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Iin menduga korban meninggal karena sakit.
"Tapi kita masih menunggu hasil visum untuk memastikan penyebab kematian," katanya.
Pekerja kulit di LIK Magetan bernama Sigit mengatakan, dulunya korban merupakan juragan kulit terkenal.
"Tapi setelah usahanya ambruk, Pak Sumarlan ini mengalami depresi dan tidak mau pulang ke rumahnya, sampai meninggal ini," katanya dikutip dari TribunMadura.com.
Baca juga: Seorang Istri Ajak 2 Pria Bersetubuh di Rumahnya Saat Suami Sedang Pergi, Digerebek Warga
Masih dikatakan Sigit, kalau almarhum sudah tidak pulang ke rumah keluarganya bertahun-tahun.
"Penampilannya seperti orang gila. Bertahun tahun nggak pernah mandi, baik pagi maupun sore hari," ujarnya.