Menurut Fikser, peningkataan kasus positif Covid-19 terjadi karena pelacakan dan pengambilan sampel yang terus dilakukan secara massif sampai saat ini.
Deteksi dini penyebaran virus corona baru atau Covid-19 diutamakan untuk memudahkan penanganan Covid-19.
"Karena kita ingin buka semua di bawah. Semua itu kita ingin selesai. Karena kita bisa tahu orang itu terjangkit setelah dilakukan rapid test sebagai deteksi dini dan swab sebagai penentu," ujar Fikser.
Fikser mengapresiasi seluruh pihak yang bekerja keras di lapangan untuk menangani Covid-19 di Surabaya.
Ia juga mengajak masyarakat berjuang bersama-sama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Sebelumnya diberitakan, dalam peta sebaran Covid-19 di Jawa Timur, Kota Surabaya terlihat berwarna hitam sejak empat hari terakhir.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengatakan, warna hitam menunjukkan kasus Covid-19 di daerah tersebut lebih dari 1.025 kasus.
"Semakin banyak catatan kasusnya, warna di peta sebaran akan semakin pekat hingga berwarna hitam," ujar Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (2/6/2020).
Hingga Selasa malam, kasus Covid-19 di Surabaya mencapai 2.748 kasus.
(Penulis: Kontributor Surabaya, Ghinan Salman)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.