Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bripda Azmi Saat Diserang Simpatisan ISIS dengan Katana, Loncat ke Rawa Selamatkan Diri

Kompas.com - 03/06/2020, 14:50 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Mapolsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, diserang oleh simpatisan ISIS pada Senin (1/6/2020).

Teror tersebut menewaskan Brigadir Leo Nardo Latupapua, sedangkan dua rekannya yang hari itu berjaga berhasil menyelamatkan diri.

Salah satunya polisi yang berhasil selamat adalah Bripda Muhammad Azmi.

Dilansir dari banjarmasinpost.co.id, Azmi baru satu bulan bertugas di Daha Selatan. Sebelumnya dia bertugas di Satsabhara Polres HSS.

Baca juga: Dokumen ISIS dan Surat Wasit di Tangan Pelaku Teror Polsek Daha Selatan

Ia bercerita, saat kejadian sempat mendengar keributan di bagian depan Mapolsek Daha Selatan tempatnya bertugas. Ia menyangka ada warga yang mengamuk karena sempat nelihat api yang bekobar di luar.

"Sebelumnya, mendengar ada keributan. Kami kira ada warga yang mengamuk di luar. Karena biasa kalau ada penahanan tersangka pidana, kadang ada yang tak terima. Tapi yang kami lihat di luar, ada api berkobar, kami kira orangnya banyak,” ungkap Azmi.

Saat akan keluar, Azmi melihat rekannya Brigadir Leo Nardo terkapar dengan luka di depan pintu ruang SPKT.

Baca juga: Teror di Polsek Daha Selatan, Pelaku Berusia 19 Tahun dan Temukan Bendera Hitam ISIS

Ia pun keluar bersama rekannya bernama Sahat untuk membantu Leo Nardo. Namun, ternyata pelaku menyerang mereka sambil menghunuskan katana.

Ia mengaku dilema antara menolong rekannya dan menyelamatkan diri. Azmi pun harus realistis untuk menyelamatkan diri.

“Spontan kami pun menyelamatkan diri, karena kondisi kami dalam keadaan tangan kosong atau tak membawa senjata. Jika tetap mendatangi rekan kami yang sudah terkapar, nyawa kami juga terancam,” ungka Azmi.

Baca juga: Fakta Mapolsek Daha Selatan Diserang OTK, Anggota Polisi Tewas dan Ditemukan Dokumen ISIS

Ia memilih menyelamatkan diri ke dalam kantor Polsek karena khawatir di luar ada massa yang mengamuk. Saat melarikan diri, tersangka Abdul Rahman (19) mengejarnya dengan katana terhunus.

Azmi pun memilih masuk ke ruang Binmas dan menguncinya dari dalam. Sementara rekannya Sahat mengunci diri di ruang intel.

Khawatir pelaku mendobrak pintu ruang Binmas, Azmi spontan melompat dari jendela dan menceburkan diri ke air. Saat melompat, ponselnya ikut tercebur air sehingga tak bisa digunakan utnuk menghubungi siapa pun.

Baca juga: Sebelum Tewas, Penyerang Polsek Daha Selatan Terlebih Dahulu Bakar Mobil Patroli lalu Serang Polisi

Kantor Mapolsek Daha Selaran sendiri dibangun di atas lahan rawa sehingga dikelilingi air. Azmi pun sembunyi di bawah kolong sampai kondisi aman.

Beruntung, ada anggota Polsek yang sudah ada di lokasi dan menghubungi Polres Hulu Sungai Selatan untuk meminta bantuan.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com