Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Pandemi, Mahasiswa Unnes Desak Rektorat Kembalikan 50 Persen UKT

Kompas.com - 03/06/2020, 13:44 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Aliansi Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) mendesak rektorat untuk mengabulkan tuntutan terkait pengembalian 50 persen uang kuliah tunggal (UKT) semester genap 2019-2020.

Tuntutan tersebut disuarakan oleh perwakilan mahasiswa Unnes melalui aksi unjuk rasa di depan Gedung Rektorat Unnes pada Selasa (2/6/2020).

Sebelumnya, perwakilan mahasiswa dari berbagai fakultas telah melakukan serap aspirasi, observasi, diskusi, dan konsolidasi bersama teman-teman mahasiswa serta audiensi bersama jajaran pimpinan Unnes.

Baca juga: Ramai Mendikbud Dicari Mahasiwa soal UKT, DPR Bersedia Fasilitasi Pertemuan

Namun, berbagai langkah yang telah ditempuh itu tidak mendapatkan respons yang baik dari rektorat kampus.

"Ini murni dari gerakan mahasiswa yang menyuarakan berbagai tuntutannya di tengah berbagai masalah yang dihadapi kampus termasuk uang pangkal, pungutan liar dan kenaikan UKT yang seharusnya dikembalikan. Terlebih berkaitan dengan soal represi dan intimidasi dari kampus kepada mahasiswa dan dosen," kata Wakil Presiden Mahasiswa BEM KM Unnes Didik Armansyah, Rabu (3/6/2020).

Untuk itu, BEM Unnes berharap berbagai tuntutan mahasiswa ini dapat segera dipenuhi demi masa depan kampus yang lebih baik.

Menteri Kajian Strategis BEM KM Unnes Ignatius Rhadite menyampaikan tujuh tuntutan mahasiswa yang disampaikan kepada Rektorat.

"Kami menuntut hak-hak yang seharusnya kita dapatkan terutama pengembalian UKT sebab layanan pendidikan yang diberikan oleh kampus kepada mahasiswa berkurang signifikan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif," jelasnya.

Baca juga: Mahasiswa Keluhkan Biaya UKT Selama Pandemi, Pengamat: Bebaskan Saja

Hal ini dikarenakan biaya operasional kampus seperti biaya listrik, alat pembelajar, dan alat laboratorium juga berkurang semenjak diberlakukan work from home (WFH) pada 16 Maret 2020 di Unnes.

"Ditambah lagi daya beli orang tua dan mahasiswa melemah akibat pandemi Covid-19. Selain itu, soal subsidi kuota sebesar Rp50.000 per bulan selama perkuliahan daring diberikan tidak merata. Ada ratusan mahasiswa yang tidak mendapat subsidi tersebut," ungkapnya.

Selain menyampaikan tuntutan, perwakilan mahasiswa tersebut juga merekomendasikan mekanisme kebijakan yang bisa menjadi solusi terbaik atas persoalan kampusnya.

Sementara itu, Kepala UPT Unnes Burhanudin mengapresiasi langkah mahasiswa menyuarakan aspirasinya.

"Kami tetap menghargai apresiasi mahasiswa. Semua tuntutan akan kita kaji lagi," katanya.

Baca juga: Majelis Rektor PTN: Ini 4 Hal Sikapi Pandemi Corona, UKT Ditunda Asal...

Terkait tuntutan mahasiswa yang ingin bertemu Rektor, Burhanudin menjelaskan rektor sedang mengikuti webinar dengan Menpan RB yang juga membahas penanganan pandemi Covid-19.

"Selain itu, kampus sudah merapatkan juga mengenai kebijakan dan solusi terkait pembelajaran selama pandemi," ujarnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan pada Rabu (3/6/2020) akan ada agenda untuk berdiskusi dengan mahasiswa di Bidang keuangan dan mahasiswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com