Tim medis harus bekerja lebih keras dan penuh perasaan untuk merawat sang nenek.
"Belum lagi kurangnya edukasi jenis penyakit yang diderita pasien beserta pola penanganannya membuat para tenaga medis harus dengan sabar dan hati-hati memberikan penanganan pada nenek Kamtin," jelasnya.
Tim medis juga sempat kesulitan memberikan perawatan sesuai protokol Covid-19 kepada nenek Kamtin.
Hal itu karena nenek Kamtin kurang memahami protokol kesehatan pasien khusus Covid-19.
Tim medis juga kesulitan menjelaskan karena usia nenek yang telah lanjut.
Baca juga: Doni Monardo Ungkap Penyebab Peningkatan Kasus Positif Covid-19 di Surabaya
"Hal tersebut karena usia pasien yang sudah lanjut membuatnya kurang memahami protokol kesehatan. Namun, berkat kesabaran dan ketekunan tim medis, akhirnya perawatan sesuai protokol semestinya bisa kami lakukan," ungkapnya.
Tjipto menyebutkan, nenek Kamtin juga menunjukkan semangat luar biasa selama perawatan.
Sementara itu, Direktur Utama RS PHC Abdul Rofid Fanany mengatakan, sejumlah perawat berjaga selama 34 jam untuk memantau perkembangan pasien itu.
"Dengan mempertimbangkan usia nenek Kamtin, sejumlah perawat disiagakan penuh selama 24 jam untuk memantau perkembangan kesehatan pasien," kata dia.