Selain itu, menurut dia sebaiknya pemerintah kabupaten dan kota juga diberikan fasilitas kesehatan untuk mendiagnosa secara pasti Covid-19, agar tidak terlalu lama menunggu hasil konfirmasi pasien yang positif atau tidak.
"Kalau semakin banyak tempat untuk melakukan diagnosa, kami yakin masyarakat justru antusias untuk bisa dites secara massal. Kita sekarang memang terkendala tenaga dan alat," pungkas Karolin.
Menanggapi berbagai keluhan ini, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan, akan segera memprioritaskan hasil swab test tenaga medis.
Baca juga: Penerapan New Normal di Kalbar Dimulai dari Tempat Ibadah
Hal ini dilakukan agar dapat segera diberikan tindakan cepat terhadap para pasien.
"Saya mengupayakan memberikan pelayanan hasil rapid test yang reaktif akan kita prioritaskan PCR-nya," ujar Midji.
Terkait usul penyediaan alat diagnosa Covid-19, Sutarmidji juga menyampaikan akan berusaha segera menyediakannya untuk kabupaten dan kota secara bertahap.
Menurutnya, pembiayaan hingga kesiapan sumber daya manusia perlu dikoordinasikan terlebih dahulu.
"Tahap awal mungkin kita tempatkan beberapa kabupaten yang berdekatan, kemudian ke depannya sudah harus setiap Kabupaten punya, tidak bisa tidak. Agar kita mudah dalam penanganan," tegas Sutarmidji.
Baca juga: Oknum BPTD Kalbar Diduga Korupsi Bansos Covid-19
Sebagaimana diketahui di Kalimantan Barat saat ini untuk mengetahui hasil swab test hanya bisa dilakukan di Rumah Sakit Untan dan pengiriman di Jakarta.
"Kita sudah mengirim sampel itu sebanyak 2.763. Yang sudah ada hasilnya 1.987 yang belum 776. Sekarang ini sudah mulai lebih cepat karena setiap hari biasanya sampai 200, sebelumnya hanya di bawah 50 itupun sampai dua minggu baru bisa ada, kalau sekarang hampir tiap hari," kata Midji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.