Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Covid-19 Bertambah, Walkot Semarang: Lupakan Saja New Normal

Kompas.com - 03/06/2020, 07:23 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Penambahan klaster baru Covid-19 di wilayah Kota Semarang kembali ditemukan di sejumlah pasar rakyat, rusunawa, dan perbankan.

Hal ini menyusul banyaknya aktivitas masyarakat yang dilakukan di luar rumah semenjak menjelang Lebaran.

"Tidak hanya di Pasar Kobong, kita menemukan klaster baru di Pasar Prembaen, Pasar Jati-Banyumanik, dan Pasar Karimata atau Pasar Burung sudah terdapat pedagangnya yang positif. Sedang kita tracing keluarganya dan pedagang lainnya," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Selasa (2/6/2020).

Baca juga: Kerap Berinteraksi dengan Warga, 3 Pejabat Pemkot Semarang Positif Covid-19

Selain itu, ditemukan juga klaster baru Covid-19 di Rusunawa Kaligawe dan perbankan.

Dengan adanya sejumlah klaster baru itu, menurut dia, penerapan new normal secara keseluruhan di Kota Semarang masih belum bisa diberlakukan secara optimal.

"Kalau new normal secara keseluruhan, sudah lupakan sajalah, karena kita hitung Ro (angka reproduksi virus) kita sampai 30 Mei adalah 1,47. Padahal, untuk menjalankan new normal seharusnya sebuah wilayah Ro di bawah 1. Kalau kita kejar 132 orang sembuh menjadi 50 orang dalam lima hari, saya rasa ini sangat berat," ujarnya.

Namun di sisi lain, Hendi menyebutkan masih membuka opsi untuk menjalankan new normal pada setiap sektor.

"Sektor yang sangat mendesak ya kita rapatkan hari ini, yaitu sektor tempat ibadah dan tempat olahraga," ungkap Hendi.

Baca juga: Nihil Kasus Covid-19 Selama New Normal, Ini yang Dilakukan Kabupaten Termuda di Kaltim

Sementara itu, terkait sektor pendidikan, Hendi menekankan, saat ini kegiatan belajar mengajar masih dalam masa libur sekolah sehingga belum didiskusikan.

"Nanti kalau mendekati jadwal masuk sekolah, baru akan kita didiskusikan apakah mampu atau tidak mampu," pungkasnya.


Sedangkan terkait pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) yang berakhir pada 7 Juni, Hendi belum bisa memutuskan apakah akan diperpanjang atau tidak.

"Saya belum bisa memutuskan itu karena kondisi trennya masih naik," tandasnya.

Hendi mengatakan juga belum akan menerapkan PSBB di Kota Semarang, tetapi akan lebih mengoptimalkan tes massal bagi masyarakat.

"Tapi saya melihat hari ini kita belum perlu seperti PSBB, kita masifkan lagi patroli dan tes massal secara acak. Kita pastikan akan lebih banyak swab test-nya daripada rapid-nya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com