KOMPAS.com- Pihak Arab Saudi tak kunjung membuka akses bagi jemaah haji dari berbagai negara.
Hal itu memutuskan pemerintah Indonesia membatalkan pemberangkatan jemaah haji Indonesia tahun 2020.
Menteri Agama Fachrul Razi mengemukakan, pemerintah tak mungkin memiliki cukup waktu untuk melakukan persiapan bagi jemaah.
"Berdasarkan kenyataan tersebut, pemerintah memutuskan tidak memberangkatkan jemaah haji pada tahun 2020 atau tahun 1441 Hijriah ini," kata Menteri Agama.
Keputusan pembatalan pemberangkatan jemaah haji Indonesia tahun 1441 Hijriah dituangkan melalui Keputusan Menteri Agama RI Nomor 494 Tahun 2020.
Menyusul pengumuman ini, bagaimana kondisi dan tanggapan jemaah haji di berbagai daerah?
Baca juga: Batal Berangkat, Calon Jemaah Haji Asal Cianjur Maklum dengan Kondisi
Namun mereka pasrah dan maklum dengan kondisi pandemi.
"Kecewa pasti, namun bagaimana lagi, kondisinya kan sedang seperti ini, pasrah saja," tutur Asep.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kabupaten Cianjur Usep Muhammad Tamam mengemukakan, jemaah yang sedianya berangkat tahun ini akan mendapatkan prioritas.
"Secara otomatis tentunya (prioritas). Karena mereka kan sifatnya lunas tunda," papar dia.
Baca juga: 950 Calon Jemaah Haji Kota Bogor Gagal Berangkat, Daftar Tunggu Jadi 19 Tahun
Di Sumatera Utara ada 8.328 calon jemaah haji yang batal berangkat.
Dari jumlah itu, 97 persen lebih telah melakukan pelunasan biaya keberangkatan.
Untuk mengantisipasi penolakan dan kekecewaan jemaah, kemenag Sumut menggandeng ustaz untuk memberi jemaah penjelasan.
Kemenag Sumut juga siap mengembalikan uang jemaah jika ada di antara mereka yang merasa tak puas dengan keputusan pemerintah.
"Kita akan kembalikan dengan teknisnya melalui Kemenag kabupaten/kota, terus ke Kanwil dan akan usulkan ke Jakarta. Itu 100 persen dari dana pelunasan, bukan awal," kata Pelaksana Tugas Kepala Kantor Kemenag Sumur HM David.
Ia menjelaskan, keputusan pemerintah perihal pembatalan haji terkait dengan penyelamatan jiwa.
Hal itu diharapkan dapat dipahami dengan baik oleh setiap calon haji.
Baca juga: 860 Calon Jemaah Haji Asal Sumedang Batal Berangkat Tahun Ini
Mereka menghubungi pihak kemenag melalui telepon maupun WhatsApp untuk memastikan kejelasan kondisi.
Kepala Kantor Kemenag Tangerang Selatan Abdul Rojak mengatakan, pertanyaan didominasi mekanisme pemberangkatan di kemudian hari.
"Sudah banyak yang kornfirmasi mengenai kejelasan dan tindak lanjut mereka harus melakukan apa dan lain sebagainnya. Itu banyak menanya melalui telepon dan Whatsapp," kata Rojak.
Ia memastikan, jemaah haji yang sedianya diberangkatkan tahun 2020 akan berangkat pada tahun berikutnya.
"Paling penting bahwa jemaah haji tahun 2020 dipastikan berangkatnya tahun 2021," tandas dia.
Di Tangerang Selatan, kata Rojak, tercatat ada 1.285 calon jemaah haji yang batal berangkat tahun ini.
Baca juga: Haji Ditunda, 682 Jemaah Asal Bali Gagal Berangkat
Di Kota Bandung, Jawa Barat ada ribuan calon haji yang batal berangkat tahun ini.
"Jumlah jemaah haji kota Bandung itu sebanyak 2.236, dan gagal berangkat tahun 2020 ini," kata Humas Kemenag Kota Bandung Agus Saparudin
Mereka, kata Agus, harus menunda keberangkatan hingga tahun 2021 lantaran keputusan pemerintah.
Agus menyatakan uang jemaah akan disimpan di badan pengelola keuangan haji.
"Itu akan diberangkatkan tahun 2021," katanya.
Pihak Kemenag pun segera menyosialisasikan keputusan tersebut pada calon haji yang batal berangkat.
Baca juga: Anggota DPR Minta Menag Jelaskan Alasan Pembatalan Ibadah Haji 2020
"Saya bersyukur ditunda karena situasinya seperti ini," kata Kasman.
Meski di hatinya tetap tersimpan kecewa, namun kebijakan pemerintah itu dirasa paling tepat.
Sebab dari pengalamannya, berhaji di tengah pandemi tentu saja tak mudah untuk menerapkan social distancing.
Seperti ketika harus berdesakan untuk naik bus. Atau ketika beribadah di Masjid Nabawi, Mina serta lokasi lainnya.
Dikhawatirkan sulit menghindari kontak fisik sehingga berpeluang tertular Covid-19.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Agie Permadi, Bagus Masriadi, Firman Taufiqurrahman, Dewantoro, Fitria Chusna Farisa, Muhammad Isa Bustomi | Editor: Abba Gabrilin, David Oliver Purba, Aprilia Ika Kristian Erdianto, Irfan Maulana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.