"Evakuasi menggunakan alat semacam katrol untuk mengangkat batu, karena kalau batu itu bergeser 1 cm saja, bisa mengenai badan koran," kata dia.
Karena proses evakuasi yang cukup lama, Satiri sempat diinfus dan mendapat makan minum dari petugas medis.
Saat pukul 22.00 WIB petugas medis sempat mengecek kondidi Satiri dan dinyatakan normal.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo juga datang ke lokasi dan memimpin proses evakuasi karena warga yang tertimpa batu adalah warganya.
Baca juga: Warga Tewas Usai Tergencet Batu selama 10 Jam, Berawal Saat Mencari Bonsai di Perbukitan
Saat evakuasi di malam hari, jenset penerangan mati sehingga penerangan hanya mengandalkan dari lampu senter pihak kepolisian.
Setelah proses evakuasi selama 10 jam, akhirnya korban bisa diselamatkan dan dievakuasi ke RS Karima Kartasura sekitar pukul 01.00 WIB,
Sayangnya nyawa Satiri tak bisa diselamatkan. Empat jam dirawat di rumah sakit, ia menghembuskan napas terakhinya sekitar pukul 05.00 WIB, Senin (1/6/2020)
Ahmad Satiri dimakamkan pukul 13.00 WIB di TPU Dusun Mundu, Desa Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri. Kepergian Satiri meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah Nestapa dari Bulu : Demi Bonsai Langka Buruan Kolektor, Ambon Tewas Tergencet Batu di Hutan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.