Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Covid-19, Petugas Bongkar Paksa Bangunan Karaoke Liar di Pantura Demak

Kompas.com - 02/06/2020, 23:58 WIB
Ari Widodo,
Khairina

Tim Redaksi

DEMAK,KOMPAS.com - Petugas gabungan yang melibatkan Pemerintah Kabupaten Demak dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, membongkar paksa bangunan liar di sepanjang Jalan Pantura Demak - Kudus, Selasa (2/6/2020).

Bangunan liar yang digunakan untuk tempat karaoke itu berdiri di bantaran Sungai Pelayaran, Desa Trengguli, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak.

Selain meresahkan warga, keberadaan karaoke liar itu juga rentan terhadap penyebaran Covid-19.

"Karaoke liar ini membuat resah masyarakat, apalagi ini pas Covid - 19 dilarang kumpul - kumpul," kata Kepala Balai PSDA Seluna, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah Kunarto saat ditemui Kompas.com di lokasi.

Baca juga: Sidak Kembali Pantura Demak, Ganjar: Kalau Tidak Ada Petugas, Macetnya Akan Mengular

Tak ada penolakan dari para pemilik tempat karaoke liar saat bangunan miliknya dihancurkan dengan alat berat.

Hanya dalam hitungan menit, satu persatu bangunan liar tak berijin itu rata dengan tanah.

Ratusan aparat gabungan dari Polres Demak, Kodim 0716 Demak, Satpol PP Demak dan Satpol PP Jateng berjaga - jaga di lokasi guna mengamankan jalannya eksekusi.

"Bangunan liar ini tidak ada ijinnya. Sudah kami cek tidak ada," ungkap Kunarto.

Kunarto melanjutkan, pembongkaran paksa bangunan karaoke liar di Demak , menindaklanjuti instruksi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atas laporan dari masyarakat yang merasa resah dengan keberadaan karaoke liar terlebih Demak dikenal sebagai Kota Wali.

Menindaklanjuti instruksi tersebut pihaknya telah melayangkan surat peringatan kepada pemilik karaoke agar membongkar sendiri bangunan miliknya.

Akan tetapi. hingga tiga kali melayangkan surat peringatan tidak digubris sama sekali hingga akhirnya dibongkar paksa.

"Bangunan karaoke liar tidak ada toleransi. Sudah dibongkar tidak boleh digunakan lagi.

Kalau nekat bangun lagi akan ada sanksi hukumnya," tandas Kunarto.

Adanya pembongkaran bangunan karoke liar di sepanjang Jalan Pantura Demak - Kudus , disambut baik oleh warga.

Salah satunya Nardi (62), pemilik warung makan yang berdekatan dengan karaoke liar SR 1.

Menurutnya, kini dia merasa lebih tenang setelah sepuluh tahun lmmendengar suara bising yang mengganggunya setiap malam.

"Jelas resah , Mas. Nek bengi kebrebekan. Kulo ngantos karipan. (Jelas resah , Mas. Setiap malam bising. Saya sampai bangun kesiangan)," ujar Nardi.

Baca juga: Pantura Demak Macet Akibat Rob, Ganjar Ikut Atur Lalu Lintas

Selain terganggu suara bising, Nardi mengaku juga sering melihat orang berkelahi karena mabuk minuman keras. Bahkan mereka juga merusak pintu dan jendela warung makan miliknya.

"Diresiki ngeten malah sae. Resik tur aman. Alhamdulillah sakniki tenang jualane.(Dibersihkan seperti ini malah bagus. Bersih dan aman. Alhamdulillah sekarang tenang jalannya)," kata Nardi.

Selain eksekusi bangunan karaoke liar di Jalur Pantura Demak, petugas gabungan juga membongkar paksa bangunan karaoke liar di sepanjang Jalan Raya Demak-Purwodadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com