Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Warga Dianiaya Oknum TNI di Posko Covid, Pelaku Diduga Mabuk, Korban Sempat Lapor tapi Tak Direspons

Kompas.com - 02/06/2020, 19:45 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Markus Selan (22), warga Desa Oe'ekam, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi korban penganiayaan oleh oknum TNI.

Peristiwa tersebut terjadi di posko Covid-19 di desa setempat pada Minggu (31/5/2020) malam.

Adapun terduga pelaku penganiayaan tersebut adalah seorang Babinsa di Desa Naefati, Kecamatan Santian, berinisial AB.

Markus mengatakan, kejadian bermula saat dirinya bersama dengan seorang rekannya bernama Yandreas Ferdinan Maunaben (21), berboncengan menggunakan sepeda motor hendak menuju Kecamatan Santian untuk mengantar makanan.

Saat melewati posko tersebut, diketahui ada lima orang petugas yang berjaga termasuk pelaku.

"Tapi, pada saat palang bambu di jalan itu diangkat dan kami lewat kurang lebih dua meter, Pak Babinsa panggil kami naik ke atas posko, karena posisi posko di atas bahu jalan kurang lebih 60 sentimeter," ungkap Markus.

Baca juga: Oknum TNI Aniaya Buruh Bangunan di Posko Covid, karena Korban Cuek

Setibanya menghadap, tanpa banyak kata, oknum TNI yang diketahui sedang mabuk tersebut langsung memukulnya hingga jatuh tersungkur.

Alasannya, dianggap tidak hormat dan cuek.

"Dia tendang saya karena katanya saya cuek sama dia. Harusnya sikap siap baru maju menghadap ke dia. Padahal saya masih simpan kunci motor di saku jaket," kata Markus.

Ia juga dipukul menggunakan alat pengeras suara jenis toa berulang kali di bagian kepala hingga berlumuran darah.

Sempat lapor tak direspon

Setelah babak belur mendapat penganiayaan itu, ia kemudian diminta melanjutkan perjalanan.

Tak terima dengan perbuatan yang dilakukan pelaku, korban sempat melapor ke Polsek Boking dan Pos Rayon Militer Boking, namun tak direspons.

"Kami sempat singgah lapor di Polsek Boking dan Pos Rayon Militer Boking tapi tidak direspons sehingga kami langsung lapor ke Polres TTS dan Kodim TTS," ujar dia.

Ia berharap pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.

Baca juga: Seorang Warga Tergencet Batu Saat Mencari Pohon Serut, Proses Evakuasi 10 Jam, Korban Meninggal di Rumah Sakit

Penjelasan kodim

Sementara itu saat dikonfirmasi, Dandim TTS 1621 TTS, Letkol CZI Koerniawan Pramulyo mengaku sudah mendapat laporan terkait kasus penganiayaan itu.

Ia mengaku kasus tersebut sekarang sudah diproses sesuai prosedur yang berlaku.

Hanya saja pihaknya enggan berkomentar lebih jauh, mengingat masih harus fokus dalam penanganan Covid-19.

"Kami masih menghadapi Covid-19 Pak. Sebentar lagi kita masuk new normal. Kami sedang sibuk mempersiapkan new normal," ujar dia singkat.

Baca juga: Warga Tewas Usai Tergencet Batu selama 10 Jam, Berawal Saat Mencari Bonsai di Perbukitan

Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor : Robertus Belarminus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com