Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Sebar Hoaks Corona, 2 Warga Disanksi Tempel Permintaan Maaf di 3 Kecamatan

Kompas.com - 02/06/2020, 19:23 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

Belakangan, tersebar kabar sebaliknya. Ia disebut-sebut positif corona. Kabar tersebar di media sosial. Usut punya usut, kabar itu muncul dari Tukijo dan Suwarjiyo. 

Tukijo menceritakan, ia sejatinya tidak berniat menyebar informasi yang tidak benar tentang tetangganya itu. Ia awalnya hanya berniat mengingatkan keponakan yang berada di Bibis agar hati-hati dengan potensi penyebaran corona. 

Pesan disampaikan via voice chat.

“Karena sinyal sulit,” kata Tukijo.

Tak disangka, pesan suara ini lantas tersebar luas. 

Ia mengakui bahwa pesan yang diberikan terlalu tergesa-gesa. Padahal belum ada hasil swab. Ia pun mengaku begitu menyesal atas hal ini. 

"Saya sangat menyesal karena terlalu terburu-buru. Ini menyebabkan kabar yang membuat keluarga (tetangganya itu) tidak nyaman. Saya sangat minta maaf sebesarnya atas hal itu," kata Tukijo.

Suwarjiyo pun menceritakan hal serupa. Ia tidak bermaksud untuk mencemarkan tetangganya. Terlebih, Suwarjiyo sebenarnya memiliki hubungan kerabat yang sangat dekat dengan warga Bibis ini. 

“Saya khilaf. Saya juga minta maaf atas kekhilafan ini,” kata Suwarjiyo.

Pihak desa sampai turun tangan menyelesaikan persoalan.

Lurah Adi mengungkapkan, penyelesaian permasalahan warga didorong lewat kearifan lokal kalurahan.

Mereka membangun musyawarah dan mufakat antara Suwarjiyo dan Tukijo dengan keluarga yang merasa dicemarkan itu.

Dari rembugan itu, masing-masing memperoleh sanksi dan mesti menjalankannya.

Intinya, kedua warga Hargorejo ini harus memperbaiki nama baik tetangganya, baik lewat komunikasi langsung ke warga, edukasi, hingga media sosial.

Tukijo dan Warsito  bersedia menerima sanksi yang diminta. Salah satu caranya dengan menempel poster berisi permohonan maaf pada  keluarga atas kabar tidak benar tersebut. 

"Kami bersedia menempel semua poster ini ke tempat-tempat yang ditentukan," kata Tukijo.

Mereka mendatangi tempat-tempat ramai, seperti pasar hingga rumah makan, juga papan informasi.

Keduanya pun menempelkan poster di sana dan bila ada warga kebetulan bertanya, mereka menyempatkan memberi penjelasan.

Dengan aksi demikian, mereka berharap informasi yang tidak benar akhirnya bisa diredam. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com