Dalmadi mendapat laporan peristiwa tersebut terjadi pukul 15.00 WIB.
Meski demikian, korban tak bisa langsung dievakuasi lantaran banyaknya hambatan.
Selain karena batu yang berukuran besar, medan yang sulit juga membuat relawan kesulitan mengevakuasi.
"Dari jalan utama, jaraknya sekitar 3 km naik ke atas, hanya ada jalan setapak dan licin menuju ke sana," terangnya.
Dia menjelaskan lokasinya cukup terjal dan dekat dengan jurang sehingga harus berhati-hati saat mengevakuasi.
Batu pun tidak memungkinkan untuk digeser, sehingga hanya dibor dan diangkat setelah memungkinkan.
Evakuasi yang dipimpin Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek itu dilaksanakan pukul 18.00 WIB dan baru rampung tujuh jam kemudian atau sekitar pukul 01.00 WIB.
Menurut Kepala Desa Kedungsono Supriyanto kondisi korban masih sadar selama proses evakuasi.
"Yang tertimpa batu hanya dibagian kakinya, dan selama proses evakuasi dia dalam kondisi sadar dan kuat," katanya Senin (1/6/2020).
Selama itu, korban pun sempat makan dan minum dengan bantuan petugas.
Kondisi kesehatannya pun dipantau tim medis yang juga ikut ke lokasi.
"Tim SAR juga membawa tim medis, dan sempat diinfus juga. Jam 22.00 WIB juga sempat di tensi, dan normal," imbuh dia.
Baca juga: Kisruh Bantuan Mobil PCR, Saling Klaim dan Amukan Risma, Ini Akhir Ceritanya