JEMBER, KOMPAS.com – Sebanyak 1.814 calon jemaah haji dari Kabupaten Jember dijadwalkan berangkat pada 2020. Tapi, keinginan menginjakkan kaki di Tanah Suci harus tertunda karena Kementerian Agama membatalkan pemberangkatan haji tahun ini.
Sebelum membatalkan pemberangkatan haji tahun ini, Kementerian Agama sempat memunculkan tiga pilihan untuk haji 2020.
Di antaranya, berangkat dengan kuota normal, pengurangan kuota, dan pembatalan keberangkatan.
Kepala Seksi Haji dan Umroh Kementerian Agama Jember, Ahmad Tholabi mengatakan, saat tiga pilihan itu dimunculkan, calon jemaah haji yang telah sepuh tetap ingin berangkat.
Setidaknya, terdapat 450 calon jemaah dengan rentang usia 50 hingga 65 tahun.
"Jemaah yang sudah sepuh ingin berangkat dengan pertimbangan masih hidup," kata Tholabi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/6/2020).
Baca juga: Muhammadiyah: Keputusan Pemerintah Batalkan Pemberangkatan Jemaah Haji Tepat
Tholabi mengatakan, 1.814 rata-rata telah menunggu selama sembilan tahun untuk berangkat ke Tanah Suci.
Sementara, calon jemaah haji yang lebih muda tak ingin buru-buru. Calon jemaah haji yang berusia di bawah 45 tahun berharap keberangkatan haji ditunda hingga 2021.
Mereka ingin berangkat ke Tanah Suci setelah pandemi virus corona baru atau Covid-19 berakhir.
"Mereka yang muda dihantui virus corona," kata Tholabi.