Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New Normal di Pasar Swalayan Semarang, Jumlah Pengunjung dan Waktu Kunjungan Dibatasi

Kompas.com - 02/06/2020, 14:00 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Semarang akan menindak tegas pasar swalayan yang melanggar protokol kesehatan dan jam operasional.

Sementara untuk konsumen yang berkunjung melebihi jam operasional, akan diusir keluar pusat perbelanjaan.

"Ketentuannya jam 09.00 WIB sampai 20.00 WIB. Jika sampai lewat jam tersebut pasar swalayan tak ditutup maka pengunjung diusir keluar dan swalayan langsung diminta langsung tutup. Ini bagian dari persiapan menghadapi new normal," kata Bupati Semarang, Mundjirin usai di Swalayan Ramai, Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (2/5/2020).

Baca juga: Jasa Marga Klarifikasi Foto Longsor Tol Semarang-Solo Hoaks

Selain penerapan protokol kesehatan di pasar swalayan, seluruh tempat hiburan dan tempat wisata akan diberlakukan peraturan serupa.

Dia juga meminta para konsumen untuk tertib saat berbelanja, terutama di antrean.

"Masyarakat tak perlu berdesak-desakan belanja di pasar swalayan. Misal di sini bisa sampai 200 sampai 400 pengunjung. Diterapkan setengahnya saja pengunjung yang masuk berbelanja," ungkapnya.

Sementara pengunjung lain, antre menunggu di luar.

Baca juga: Ratusan Pedagang Pasar dan Karyawan Swalayan di Kulonprogo Jalani Rapid Test, 7 Dinyatakan Reaktif

Menurut Mundjirin, protokol kesehatan yang harus dipatuhi masyarakat adalah penggunaan masker, cuci tangan sebelum belanja, cek suhu tubuh, dan tidak berdesak-desakan.

Dia berharap agar masyarakat disiplin dalam penerapan protokol kesehatan agar wabah Covid-19 bisa segera berlalu.

Pengelola Swalayan Luwes, Sunardi, mengatakan telah menerapkan pembatasan pengunjung.

"Kapasitas pengunjung sekitar 600 orang, namun yang bisa masuk hanya 200 hingga 300 pengunjung saja. Yang lain bisa mengantre dulu sebelum berbelanja," kata dia.

Sementara Kapolres Semarang AKBP Gatot Hendro Hartono mengungkapkan akan menugaskan personel tiap pasar swalayan.

"Kami tempatkan satu personel polres Semarang, juga dibantu personel TNI, dan juga personel Satpol PP Kabupaten Semarang setiap hari di tiap swalayan agar protokol kesehatan bisa maksimal diterapkan," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com