KOMPAS.com - Bencana tanah longsor terjadi di area penambangan emas tradisonal di Desa Buluh Kuning, Kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Senin (1/6/2020) pagi.
Akibat longsor tersebut, lima dari enam petambang ditemukan tewas tertimbun dan satu masih dalam pencarian.
Dikutip dari Antara, korban meninggal dunia yakni Pudin (25) warga Hulu Sungai Tengah, Purwadi/Dullah (30) Tanah laut, Didik wiyoni (36) Kotabaru, Prayitno (30) Kediri, Jatim, Iqbal (29) Tapin, dan Nardi (belum ditemukan).
"Total korban setelah pencarian dan penggalian selama seharian kemarin sudah lima orang yang ditemukan tewas, satu orang lainnya masih dalam pencarian," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotabaru, Rusian Ahmadi Jaya saat dihubungi, Selasa (2/6/2020).
Baca juga: Ini Alasan Pemilik Buang Peti Mati di Sungai
Kata Rusian, saat proses evakuasi terhadap para korban yang tertimbun longsor sangat sulit dilakukan. Karena lokasi tambang yang jauh dan membutuhkan waktu lima jam perjalanan dengan berjalan kaki.
Selain medan yang cukup sulit, sambung Rusian, tim evakuasi juga kesulitan berkomuniksi dengan tim di lokasi tambang.
"Tidak ada komunikasi sama sekali, untuk mengevakuasi satu jenazah saja butuh waktu enam jam. Pagi kejadian, siang baru masuk mayat satu orang," ucapnya.
Baca juga: Longsor Tambang Emas di Kalsel, 5 Petambang Tewas Tertimbun