Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2020, 08:06 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MAUMERE, KOMPAS.com - Sejumlah ibu rumah tangga di Desa Parumaan, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, NTT, menolak pengambilan sampel swab tes yang dilakukan Satgas Covid-19, Minggu (31/5/2020). 

Dalam video amatir yang diperoleh Kompas.com, Senin malam, terlihat ibu-ibu di Desa Parumaan itu menolak petugas keamanan dan medis yang akan menyiapkan sarana pengambilan swab tes. 

Ibu-ibu itu menghalangi-halangi para petugas hingga memecahkan perabot dapur mereka.

Mereka tidak mau jalani swab tes karena selama ini tidak pernah keluar kampung halaman. 

Baca juga: Kisah Kasih Ibu Ester, 20 Tahun Merawat Putranya Dalam Pasungan

Selain merusak perabot dapur, ibu-ibu itu juga melempar beras dan jagung ke arah para petugas Covid-19.

Aksi penolakan itu pun jadi reda saat petugas memberikan penjelasan maksud dan tujuan pengambilan sampel swab. 

Juru Bicara Satgas Covid-19 Sikka, Petrus Herlemus, membenarkan aksi penolakan dari para ibu di Desa Parumaan, saat para petugas akan melakukan pengambilan spesimen swab itu.

Petrus mengatakan, pada Sabtu (30/5/2020), warga Desa Parumaan juga menolak para petugas yang hendak melakukan pengambilan swab di wilayah itu. Petugas pun pulang tanpa hasil. 

Baca juga: Ini Obat dari Wuhan untuk Corona yang Didapat Gubernur Maluku, Jenisnya Herbal

Petrus mengatakan, setelah ada pendekatan, ibu-ibu yang menolak pun mau jalani swab tes. 

"Spesimen swab yang telah diambil akan kirim ke Kupang dalam waktu dekat," ungkap Petrus kepada Kompas.com, melalui sambungan telepin, Senin malam

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com