KANDANGAN, KOMPAS.com - Kapolres Hulu Sungai Selatan (HSS) AKBP Dedy Eka Jaya mengungkap, Brigadir Leonardo Latupapua sempat memberikan perlawanan terhadap pelaku penyerangan Mapolsek Daha Selatan sebelum ia meninggal diserang pelaku.
"Anggota yang meninggal dunia itu kan karena terjadi perlawanan, dia memberikan perlawanan," ungkap AKBP Dedy Eka Jaya saat dihubungi, Senin (1/5/2020).
Karena perlawanan dari Brigadir Leonardo Latupapua, pelaku juga mengalami luka dan sekarat.
Baca juga: Tak Mau Menyerah, Penyerang Polisi di Kalsel Tewas Ditembak
Walaupun begitu, pelaku masih sempat mengejar dua anggota polisi sampai akhirnya dilakukan tindakan tegas.
"Sebelum tindakan kepolisian, pelaku ini sudah sekarat dan tewas saat di TKP. Jadi tidak benar kalau pelaku sempat diborgol," jelasnya.
Dari hasil penelusuran, diketahui pelaku bernama Abdul Rahman (19) merupakan warga Kecamatan Daha Selatan.
"Namanya Abdul Rahman, perkiraan umur 19 tahun, dan wilayah tinggalnya masih di Daha Selatan," tambah Dedy.
Baca juga: Kronologi Pria Berpedang Serang Mapolsek di Kalsel Menurut Polisi
Diberitakan sebelumnya, Mapolsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel) diserang seorang bersenjata tajam jenis katana, Senin (1/5/2020) dinihari.
Akibat serangan tersebut, seorang anggota kepolisian yang bertugas piket malam bernama Brigadir Leonardo Latupapua tewas di tempat kejadian.
Selain menewaskan seorang anggota polisi, pelaku juga tewas setelah polisi memberikan tindakan tegas.
Pelaku juga sempat membakar sebuah mobil patroli Polsek Daha Selatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.