Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Karya Imelda Adams Seniman Asal Cilegon Tampil di Akun Resmi Instagram

Kompas.com - 01/06/2020, 05:15 WIB
Rachmawati

Editor

 

Lukisan selesai dalam waktu dua hari

Imelda mengatakan hasil karya yang menjadi sorotan Instagram berhasil ia selesaikan dalam waktu dua hari.

Lukisan tersebut menggambarkan dirinya sendiri yang sedang melukis keluarga yang duduk di sekitar meja.

“Sebenarnya itu gambar aku. Aku yang lagi ngelukis, kemudian di dalam lukisannya itu ada lukisan aku, yang di lukisan itu ada gambar keluarga yang lagi duduk di meja itu. Itu sebenarnya menggambarkan aku, yang sebenarnya mengambil hikmah dari adanya lockdown ini, dimana kita bisa saling lebih dekat lagi dengan keluarga gitu,” paparnya.

Di dalam lukisan terdapat kata “charity” alias “amal.” Ia memilih kata tersebut untuk menggambarkan kepedulian dari masyarakat terhadap musibah COVID-19 ini.

Baca juga: Hari Buku Nasional, Ini Rekomendasi 5 Novel Karya Penulis Indonesia

“Ketika ada musibah ini, teman-teman aku terutama juga banyak yang mengadakan charity gitu (untuk) teman-teman yang terkena musibah COVID-19,” jelasnya.

Menurut Imelda, awalnya pihak Instagram hanya akan menampilkan lukisannya saja. Namun akhirnya mereka meminta agar Imelda in frame dalam foto.

“Mungkin Instagram juga lihat dari Instagram aku, konten Instagram aku tuh di dalamnya mungkin like yang terbanyak tuh biasanya ada akunya gitu. Foto-foto yang ada akunya itu lebih banyak di-like sama audience di Instagram,” kata Imelda.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

When the waiting is over @jiewastudio #doodle #digitalart

A post shared by Imelda Adams (@imeldaams) on May 21, 2020 at 1:16am PDT

Setelah foto tersebut diunggah oleh Instagram, jumlah pengikut Imelda melonjak pesat dari 4.000 orang menjadi 15.700 orang dalam waktu lima hari.

“Aku senang banget sih. Terus aku jadi lebih dikenal juga sama teman-teman di luar sana yang bahkan aku nggak kenal gitu,” ujar Imelda.

Akun Instagram Imelda langsung dibanjiri komentar dan pujian. Di antara mereka bahkan menyatakan rasa bangga melihat ada sosok seniman Indonesia yang ikut diapresiasi oleh Instagram dan para pengguna Instagram di seluruh dunia.

Baca juga: Viral Lukisan Roti Tawar Pakai Meses, Begini Sejarah Meses yang Berawal dari Belanda

Suka melukis sejak kecil

Seniman Cilegon, Imelda Adams, saat sedang mengajar seni lukis (dok: Imelda Adams)VOA Indonesia Seniman Cilegon, Imelda Adams, saat sedang mengajar seni lukis (dok: Imelda Adams)
Imelda menyukai dunia seni lukis sejak masih kecil. Namun ia mulai serius melukis dengan ikut kursus privat selama tiga bulan saat ia duduk dibangku kelas tiga SMP.

Setelah itu ia belajar melukis secara otodidak.

“Aku lebih nyaman-nya lukis tangan yang manual. Kalau kebutuhan digital itu lebih ke aku misalnya mau mengaplikasikan gambarku ke baju atau apa gitu ya yang desain-desain gitu. Jadi ya mau enggak mau aku harus bisa digital juga,” kata Imelda.

Selama ini Imelda menjual lukisannya dengan harga Rp 5 juta hingga Rp 20 juta tergantung ukuran dan tingkat kesulitannya.

Baca juga: Belanda Lockdown, Lukisan Karya Vincent van Gogh Hilang Dicuri

Sedangkan target penjualan lukisnanya kebanyakan anak-anak muda.

Khas baju garis-garis

Salah satu koleksi lukisan Imelda diberi nama Gacon. Dalam Bahasa Sunda, gacon berarti andalan atau yang diandalkan.

Sebutan gacon dilontarkan oleh teman-temannya setiap melihat karakter yang dilukis Imelda di karya-karyanya.

“Ada gambar orang yang matanya kecil gitu, terus rambutnya diikat ke atas dan itu entah kenapa orang-orang bilang, kalau itu karakternya aku banget gitu,” jelasnya.

Baca juga: Kisah Djoko Pekik di Balik Lukisan Berburu Celeng Senilai Rp 1 Miliar

Yang juga menjadi khas dari hasil karyanya adalah baju garis-garis yang selalu dipakai oleh karakter-karakter yang ia lukis.

“Aku suka banget dekorasi garis-garis. Aku suka banget pakai pola garis-garis dan memang kebetulan sih aku juga suka pakai baju panjang yang polanya garis-garis juga gitu. jadi bener-bener deket sama aku gitu,” kata Imelda.

Imelda mengaku sangat puas saat mengetahui bahwa karya-karyanya ternyata juga mengena di kehidupan banyak orang.

“Sebenarnya tujuan aku sendiri melukis kan hanya mengeluarkan unek-unek gitu kan, tapi ternyata itu bisa relate juga gitu dengan orang lain,” jelas Imelda.

Baca juga: Terungkap, Detik-detik Lukisan van Gogh Seharga Rp 49,7 Miliar Dicuri Saat Lockdown

Saat kuliah, Imelda memutuskan untuk mengambil jurusan yang jauh berbeda dari dunia yang ia cintai, yaitu marketing komunikasi di Universitas Sultan Agung Tirtayasa di Serang.

“Awalnya aku masih bingung, jadi setelah lulus kuliah aku mau ngapain, karena kebetulan aku lulus dengan gelar marketing komunikasi di mana yang ini sangat berbeda sekali,” cerita Imelda yang baru saja lulus kuliah.

Meskipun sudah sering melakukan pameran dan mengajar di galeri, awalnya orang tua Imelda sempat ragu akan keputusannya untuk mendalami dunia seni lukis.

Baca juga: Pameran Leonardo Da Vinci di Museum Mandiri, Ini 5 Lukisan Wajib Kamu Lihat

Keraguan tersebut muncul karena stigma yang ada di masyarakat mengenai profesi seniman yang kerap dianggap tidak menghasilkan.

“Aku sempet ya putus asa juga gitu, sempat kepikiran untuk berhenti, karena ya stigma itu tadi. Itu yang bikin aku jadi insecure ya, mungkin ngelihat teman-temanku yang sudah lebih dulu sukses dalam definisiku, tapi kok aku masih gini-gini aja gitu. Tapi enggak juga gitu. Perjalanan setiap orang kan beda-beda,” jelasnya.

Namun, Imelda tetap teguh pada pendiriannya dalam menekuni dunia ini. Menurutnya, di zaman sekarang, “apa pun bisa menjadi pekerjaan.”

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

#artvsartist #artvsartist2020 ???????????? #thegacon

A post shared by Imelda Adams (@imeldaams) on May 3, 2020 at 6:46am PDT

Ditambah lagi, ilmu marketing komunikasi yang ia dalami saat kuliah, ternyata juga bermanfaat untuk karirnya di dunia seni rupa ini, khususnya di saat menjual produk lukisannya.

“Definisi pekerjaan menurut orang tua zaman dulu itu kan (bekerja dari pukul) nine to five (9-5) gitu ya, tapi kalau aku sendiri sih nggak mau ambil pusing itu. Orang tua juga sekarang sudah mendukung, karena mereka sudah melihat hasilnya gitu kan. Aku bisa membuktikan itu pada akhirnya,” tegasnya.

Kepada teman-teman yang memiliki keraguan yang pernah ia rasakan, Imelda berpesan untuk mengubah stigma yang ada.

Baca juga: Panggung Kahanan Kumpulkan Donasi Rp 424 Juta untuk Seniman Terdampak Covid-19

“Mereka takut akan stigma bahwa seniman itu akan miskin,” katanya.

“Tapi kan sebenarnya enggak. Itu kan hanya sejarah pada zaman dulu. Sementara sekarang kan juga zaman sudah berubah, dimana media sosial itu sangat membantu banget untuk mempromosikan karya,” tambahnya.

Saat ini Imelda sedang menggarap lukisan yang mengambil tema pandemi COVID-19.

Imelda juga berencana akan terus bekerja di dunia seni yang ia cintai, dengan berkarya, berpameran, dan melakukan kegiatan kesenian lainnya.

“Ini tuh kesukaan aku. Jadi susah banget untuk lepas," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com