Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2020, 20:04 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Banjarmasin memutuskan tidak memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus corona.

Keputusan itu diambil setelah Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menggelar rapat evaluasi bersama seluruh unsur pemerintahan di kediamannya, Jalan Darma Praja, Banjarmasin.

"Sesuai dengan rapat evaluasi, kita tidak lagi memperpanjang pelaksanaan PSBB karena sudah masuk pada tahapan ketiga. Jadi per 31 Mei PSBB Banjarmasin tidak dilanjutkan lagi," ujar Ibnu Sina dalam keterangan yang diterima, Minggu (31/5/2020) malam.

Baca juga: Video Viral Pria Mabuk di Banjarmasin Acungkan Senjata Tajam, Ternyata Napi Asimilasi

Menurut Ibnu Sina, tidak dilanjutkannya PSBB, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjarmasin tetap akan mengacu pada ketentuan tanggap darurat bencana non alam dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Seusai dengan keputusan BNPB bahwa status bencana non alam atau bencana kesehatan ini kan tetap dilanjutkan, sehingga kita mengikut sesuai arahan pemerintah pusat," bebernya.

Ibnu Sina menambahkan, walaupun PSBB tidak diterapkan lagi, seluruh masyarakat tetap diwajibkan berperilaku hidup sehat dan mengikuti protokol kesehatan.

Itu dilakukan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 328 terkait pedoman pelaksanaan beraktivitas saat pandemi.

"Di Kota Banjarmasin tetap wajib pakai masker, menjaga jarak di semua sarana publik, itu terkait dengan keputusan menteri kesehatan," jelasnya.

Baca juga: DKI Jakarta masih Terapkan PSBB, Transjakarta Hanya Operasikan 15 Rute BRT

Sementara itu, dari pantauan di sejumlah posko di dalam Kota Banjarmasin, tidak ada lagi petugas gabungan yang berjaga.

Portal maupun pagar besi yang biasanya digunakan untuk memblokir jalan sudah tidak terlihat lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com