Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karantina Pelaku Perjalanan, Kunci Sukses Pemda TTU Tekan Kasus Covid-19 Jadi Nol

Kompas.com - 31/05/2020, 17:18 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Hingga kini Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu daerah yang masih nihil kasus Covid-19.

Padahal dua wilayah tetangga yakni Kota Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), telah memiliki lebih dari satu kasus virus mematikan itu.

Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes, mengatakan, pihaknya mempunyai sejumlah strategi untuk mencegah penyebaran virus corona.

Baca juga: Jelang New Normal, Pasien Positif Covid-19 di NTT Bertambah Jadi 97

"Kebijakan yang kita lakukan untuk setiap pelaku perjalanan wajib dikarantina selama 14 hari. Itu sangat membantu kita untuk mengetahui persis soal penyebaran Covid-19,"ungkap Raymundus, saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Minggu (31/5/2020) petang.

Menurut Raymundus, pelaku perjalanan dari zona merah yang masuk ke wilayahnya wajib dikarantina terpusat di Rumah Susun (Rusun) yang terletak di Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan.

ASN bekerja dari rumah

Selain itu kata Raymundus, terhadap seluruh Apatatur Sipil Negara (ASN) dirinya menginstruksikan untuk bekerja dari rumah.

Termasuk juga bagi ASN yang akan melakukan perjalanan dinas ke luar pihaknya sangat selektif.

"Selama ini saya selalu tegas, bagi ASN yang melakukan perjalanan dinas ke luar TTU hanya petugas kesehatan dan badan penanggulangan bencana. Selain itu tidak diperbolehkan,"ujar Raymundus.

Baca juga: Polisi Periksa Bupati TTU Terkait Kasus Penghinaan oleh 2 Anggota DPRD

Raymundus juga menambahkan, keberadaan pos jaga di perbatasan antara Kabupaten TTU dan TTS yang dijaga ketat oleh sejumlah aparat gabungan dengan petugas medis, sangat membantu mencegah penularan virus corona.

"Di pos itu penjagaan diperketat dan setiap orang yang masuk menggunakan sepeda motor, mobil pribadi dan kendaraan umum lainnya akan diperiksa," kata Raymundus.

 

Cara antisipasi pelaku perjalanan yang "nakal"

Bahkan lanjut Raymundus, ada pelaku perjalanan yang menanipulasi data diri dan tujuan perjalanan, namun setelah ketahuan, langsung dikejar dan dikarantina di lokasi karantina.

Ada juga lanjut Raymundus, yang hendak masuk ke TTU, tapi masuk melalui kabupaten Malaka. Tetapi setelah diketahui, akhirnya dibawa ke lokasi karantina.

Menurut Raymundus, pihaknya berkoodinasi hingga ke tingkat desa, sehingga diketahui siapa saja warga yang datang dari daerah zona merah yang masuk ke TTU.

"Semuanya akan ketahuan. Begitu ada laporan yang masuk dari desa, maka tim akan jemput yang bersangkutan untuk dikarantina secara terpusat,"tegasnya.

Keberhasilan pihaknya meminimalisir penyebaran virus itu sebut Raymundus, berkat kerjasama semua pihak, di antaranya masyarakat, TNI dan Polri serta petugas medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com