Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penggelapan Tewas Ditembak Polisi, Warga Blokade Jalan, Begini Kronologinya

Kompas.com - 30/05/2020, 14:00 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - NB (37), warga Desa Karang Menapo (Karmen), Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi, tewas usai ditembak polisi di sekitar kediamannya, Jumat (29/5/2020) malam.

Diketahui, NB tewas ditembak polisi terkait kasus tindak pidana penggelapan sepeda motor. Ia merupakan narapidana yang mendapat asimilasi dari Lapas Sarolangun.

Akibat penembakan itu, warga desa melakukan blokade di jalan lintas Sarolangun - Tembesi. Selain itu, warga juga warga membakar ban.

Baca juga: Seorang Istri Ajak 2 Pria Bersetubuh di Rumahnya Saat Suami Sedang Pergi, Digerebek Warga

Kasat Reskrim Polres Sarolangun Iptu Bagus Faria mengatakan, warga Karmen yang tewas tersebut adalah pelaku tindak kejahatan dan merupakan target operasi (TO).

Saat akan ditangkap, kata Bagus, pelaku sempat mengeluarkan senjata api dengan mengacungkannya ke arah petugas.

Melihat itu, petugas langsung memberi tindakan tegas dan terukur ke arah pelaku. Sebelumnya petugas terlebih dulu memberikan tembakan peringatan, tetapi tak dihiraukan pelaku.

"Dia pelaku pencurian dengan kekerasan dan penggelapan. Saat diamankan sempat melawan dan petugas memberi tindakan tegas," katanya dikutip dari TribunJambi.com.

Sementara itu, Kapolres Sarolangun AKBP Deny Heryanto mengatakan, pelaku adalah narapidana yang mendapatkan asimilasi dari Lapas Sarolangun.

"Asimilasi dari Lapas Sarolangun kena vonis 6 bulan. Ini bisa dikatakan pelaku biasa melakukan tindak pidana," kata Deny dikutip dari Tribunjambi, Sabtu (30/5/2020).

Baca juga: Ini Alasan Istri Ajak 2 Pria Selingkuhannya Bersetubuh di Rumah

  

Kronologi penangkapan

Ilustrasi garis polisi.THINKSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Dijelaskan Deny, penangkapan pelaku ini berawal dari pihaknya menerima laporan dari korbannya berinisial AS.

Dalam laporannya, kata Deny, pada Sabtu (23/5/2020) pukul 07.00 WIB, pelaku datang bersama dengan rekannya berinisial VR (38) ke rumah korban hendak meminjam sepeda motor dengan alasan untuk membeli BBM untuk sepeda motor miliknya.

Saat itu, korban langsung memberikan kunci sepeda motornya kepada pelaku. Namun, saat itu korban langsung curiga dan mengejar pelaku, tetapi pelaku sudah kabur dengan sepeda motornya.

Baca juga: Pengakuan Oknum Pembina Pramuka Bunuh dan Perkosa Siswi SMP: Saya Suka Sama Dia, tapi...

Korban kemudian membuat laporan ke polisi. Polisi yang mendapat laporan tersebut langsung melakukan penyelidikan.

Pada Jumat pukul 18.00 WIB, Unit Reskrim Polsek Pauh beserta personel piket melaksanakan upaya paksa di rumah pelaku. 

"Ia (NB) ada di depan TV dan petugas menanyakan siapa namamu? Dijawab NB namanya Bolon," katanya.

Baca juga: Pengakuan Pria yang Setubuhi Gadis 16 Tahun di Kandang Ayam: Saya Beli, Bukan Maksa

Saat akan diamankan, pelaku memberontak dan melawan petugas dengan menggunakan sebilah pisau, tetapi senjata tersebut berhasil diamankan oleh anggota.

Tak lama kemudian, datang orangtua pelaku membawa sebilah parang dengan mengacungkan kepada polisi, tetapi bisa diamankan.

 

Berusaha rebut senjata petugas

Ilustrasi senjata api.THINKSTOCK Ilustrasi senjata api.

Saat itu, pelaku bersikeras ingin melarikan diri ke belakang rumah, tetapi diadang oleh anggota lainnya.

Karena tak berhasil melarikan diri, pelaku berupaya merebut senjata laras panjang V2 milik anggota yang dipegang oleh Briptu Rian, tetapi tidak berhasil.

Tak puas, pelaku berlari lagi ke dalam rumah mengambil sebilah parang menuju ke arah pintu depan mencoba kabur dan berusaha menyerang serta mengejar anggota.

Saat itu anggota yang berada di TKP memberikan tembakan peringatan ke atas, tetapi tidak dihiraukan oleh pelaku hingga akhirnya petugas mengambil tindakan tegas terukur mengakibatkan pelaku terjatuh.

"Tembakan peringatan sudah lima kali dan ia nekat terpaksa petugas melumpuhkannya," ujarnya.

Baca juga: Fakta Ayah di Sleman Setubuhi Anak Kandungnya sejak SMP, Dilakukan Saat Pulang Kerja dan Istri Tidak di Rumah

Mendengar tembakan itu, sontak keluarga korban sekitar lima orang datang dengan menggunakan senjata tajam mengejar petugas.

Petugas langsung mengamankan diri ke arah Polres Sarolangun. Selain itu, mobil petugas dilempari batu dan parang mengakibatkan kaca mobil pecah.

"Personel Polsek Pauh mengamankan diri ke Polres Sarolangun," katanya.

Terkait peristiwa itu, kata Deny, pihaknya akan melakukan pengembangan dan pemeriksaan kepada personelnya untuk mengetahui sejauh mana prosdeur yang dilakukan petugas saat melakukan penangkapan.

"Seandainya ada hal yang dilanggar ada sanksi yang bisa kenakan pada personil tersebut. Apabila terbukti ada kelalaian pada saat penangkapan, masih didalami," ujarnya.

Ditambahkan Deny, terkait situasi kondisi saat ini, pihaknya masih melakukan mediasi bersama pihak keluarga dan masyarakat dan masih relatif kondusif.

Baca juga: Ayah di Lampung Perkosa Anak Kandung Selama 13 Tahun, Terungkap Setelah Korban Menikah

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Ini Alasan Petugas Tembak Warga Karmen Sarolangun, Korban Sempat Acungkan Senjata Api

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Kapolres Sebut Warga Kamen yang Tewas Ditembak Biasa Melakukan Tindak Pidana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com