PALEMBANG, KOMPAS.com- Jumlah kasus positif Covid-19 di Sumatera Selatan hampir menyentuh angka 1.000, sejak kasus virus Corona masuk ke Indonesia.
Dari catatan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan, jumlah kasus positif saat ini telah mencapai 953 orang.
Sementara, 2.069 sampel masih dilakukan pemeriksaan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang, Jumat (29/5/2020).
Dengan kondisi tersebut, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan Yusri angkat bicara soal adanya rencana untuk melakukan new normal di Palembang dan Prabumulih.
Baca juga: Begini Skema Penerapan New Normal di Sekolah di Jawa Tengah
Yusri menerangkan, penerapan new normal di dua kota Provinsi Sumatera Selatan itu bisa saja dilakukan jika mematuhi protokol kesehatan.
Menurut Yusri, ada tiga indikator kesehatan untuk menuju kenormalan baru atau yang disebut new normal, yakni,surveilans kesehatan masyarakat, gambaran epidemiologi, dan pelayanan kesehatan masyrakat.
Gambaran epidemiologi yang dimaksud meliputi adanya penurunan jumlah kasus positif Covid-19 selama dua pekan sejak puncak terakhir, serta penurunan jumlah kasus probable atau seseorang dengan pneumonia dengan bukti klinis radiologis atau histopatologis.
Selain itu, ada penurunan jumlah peninggal dari kasus positif, penurunan jumlah meninggal dari kasus probable,penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di rumah sakit, penurunan jumlah kasus probable yang dirawat di rumah sakit, kenaikan jumlah yang sembuh dari kasus positif dan kenaikan jumlah selesai pemantauan dari probable ODP dan PDP.
Sedangkan surveilans kesehatan kesehatan meliputi jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama dua pekan, positif rate kurang dari lima persen dari seluruh sampel yang positif, penurunan mobilitas penduduk dan pelaksanaan kontak tracing dari kasus positif
Untuk pelayanan kesehatan, harus memenuhi ketersediaan ruang isolasi atau tempat tidur untuk kasus baru di rumah sakit jumlah APD terpenuhi untuk tenaga kesehatan di rumah, dan ketersediaan ventilator di rumah sakit untuk menanganani kasus Covid-19 berat.
" New normal di Sumsel masih perlu kajian hasil dari PSBB,"kata Yusri.
Penerapan PSBB di kota Palembang dan Prabumulih bukan tidak mungkin akan kembali diperpanjang jika tren kasus penularan Covid-19 masih berlangsung.
Sehingga, seluruh masyarakat diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti menggunakan masker, selalu cuci tangan dan menjaga jarak.
"Mudah-mudahan kasus menurun trennya, walaupun kumulatif bertambah. Jika trendnya tetap naik PSBB akan diperpanjang sampai indikator keberhasilan PSBB terpenuhi,"ujarnya.
Sementara itu, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) saat ini mencapai 6.054 orang dengan rincian selesai pemantauan 4.223 orang dan masih dalam pemantauan 1.831 orang.
Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDPD) berjumlah 539 orang dengan rincian selesai pengawasan 229 orang dan masih dalam proses pengawasan 310 orang dan penambahan PDP baru sebanyak 28 orang.
Untuk sampel yang diperiksa di laboratorium BBLK Palembang berjumlah 3.429 orang dengan hasil sampel positif 953 orang dan negatif 407 orang, kemudian masih dalam proses pemeriksaan 2.069 orang.
"Kasus konfirmasi positif baru Covid-19 hari ini 12 orang,"tambah Yusri,
Sedangkan untuk kasus sembuh berjumlah 169 orang dan kasus yang meninggal positif Covid-19 sebanyak 30 orang.
Baca juga: Pemerintah Dinilai Terlalu Paksakan Penerapan New Normal
Diberitakan sebelumnya, Kota Palembang dan Prabumulih masuk dalam daftar sebagai dua wilayah yang akan menerapkan new normal atau tatanan hidup baru di tengah sebaran Covid-19.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan,penerapan new normal tersebut tak akan berbeda dengan kehidupan sebelumnya. Dimana warga diminta lebih disiplin mengikuti protokol Covid-19.
"Hanya protokol kesehatannya saja yang nanti diperketat. Jadi masyarakat diminta lebih patuh,"Kata Herman, Rabu (27/5/2020).
Selain itu,Wali Kota Palembang Harnojoyo mengaku jika penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah berhasil membuat masyarakat tertib mengikuti protokol kesehatan untuk memutus penyebaran Covid-19.
Menurut Harno, sejak PSBB diberlakukan, tim gugus tugas di lapangan telah sangat jarang menemui masyarakat dan pengendara tidak menggunakan masker.
"Masyarakat yang mematuhi protokol kesehatan sudah meningkat,mencari 10 orang yang tidak mengenakan masker saja sekarang sudah sulit,"kata Harno, Kamis (28/5/2020).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan