Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Depresi Tak Bekerja 2 Bulan karena Corona, TKI Malaysia Bunuh Istri dengan Kapak

Kompas.com - 30/05/2020, 12:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Heri Irawan (29) warga Dusun II Desa Sei Lama, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan tega membunuh istrinya, Ayu Widati Siregar (24).

Pelaku yang diduga depresi setelah dua bulan tidak bekerja karena pandemi corona.

Pembunuhan dilakukan pada Rabu (27/5/2020) sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu sang istri sedang tertidur di ruang keluarga rumah orangtua Heri.

Heri kemudian mendekat istrinya dan mengayunkan kapak yang ia pegang ke arah leher istrinya.

Baca juga: Seorang Istri Ajak 2 Pria Bersetubuh di Rumahnya Saat Suami Sedang Pergi, Digerebek Warga

"Pelaku diduga merupakan suami korban, namanya Heri Irawan," kata Kapolsek Simpang Empat AKP Henman Limbong, Rabu (27/5/2020) dilansir daru Tribun Medan.

Menurut beberapa keterangan saksi, setelah membunuh sang istri, Heri keluar rumah dan berusaha bunuh diri dengan berkali-kali mengayunkan kapak yang ia pegang ke arah tangannya.

"Pelaku sempat dirawat dan sudah diamankan di salah satu rumah sakit di Kisaran, karena dari keterangan saksi, yaitu adiknya sendiri dimana pelaku coba melukai dirinya dengan memotong tangannya sendiri," ungkapnya.

Ia kemudian dievakuasi ke rumah sakit dan tim medis berencana mengamputasi pergelangan tangan kiti Heri yang luka parah terkena kapak.

Baca juga: Suami Cekik dan Pukuli Istri karena Tak Diberi Uang

Bukan kekerasan yang pertama

Jenazah Ayu Widati Siregar, korban tewas akibat ditebas kapak oleh suaminya sendiri, saat hendak diberangkatkan dari rumah orang tuanya menuju ke TPU di Desa Sei Lama Kecamatan Simpang Empat Asahan, Kamis (28/5/2020). Tribun Medan Jenazah Ayu Widati Siregar, korban tewas akibat ditebas kapak oleh suaminya sendiri, saat hendak diberangkatkan dari rumah orang tuanya menuju ke TPU di Desa Sei Lama Kecamatan Simpang Empat Asahan, Kamis (28/5/2020).
Kekerasan yang dilakukan oleh Heri bukanlah yang pertama.

Di hari lebaran, Heri sempat mencekik leher istrunya setelah Shalat Id. Namun usahanya sempat digagalkan oleh kelurga.

Tak lama setelah mencekik istrinya, Heri juga berusah melompat ke dalam sumur yang berada di belakang rumah.

Saat ditanya keluarga, Heri mengaku mendapatkan bisikan gaib,

Yogi sepupu Heri bercerita jika pria 29 tahun tersebut terlihat berbeda sejak tiga minggu terakhir. Heri lebih banak menyendiri dan melamun.

Baca juga: Saya Dipukuli Dicekik, Dia Marah karena Tidak Diberi Uang

"Pas ditanya, katanya pikirannya lagi kosong, kayak ada yang nyuruh," sebut Yogi.

Selama ini Heri dikenal sebagai sosok pribadi yang baik. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Heri rela meninggalkan keluarganya untuk bekerja sebagai buruh bangunan di Malaysia.

"Orangnya selama ini baik," kata Yogi, Rabu (27/5/2020).

Namun sejak Malaysia menerapkan lockdown karena pandemi Covid-19, Heri terpaksa pulang ke kampung halamannya.

"Suaminya ini baru dua bulan pulang dari Malaysia akibat Covid-19, di sana pun lagi lockdown," ungkapnya.

Baca juga: Sadis, Seorang Suami Bunuh Istri Saat Sedang Tidur dengan Anaknya

Praktis, Heri lebih sering di rumah tanpa memiliki pekerjaan tetap. Diduga hal tersebut membuat Heri depresi hingga ia nekat membunuh istrinya.

"Kerja bangunannya bukan baru-baru ini. Dia (pelaku) memang sering bolak balik ke Malaysia, nanti beberapa bulan pulang, habis itu balik lagi ke sana kerja," ucapnya.

Heri dan istrinya sudah empat tahun berumah tangga. Mereka saat ini memiliki seorang anak laki-laki yang berusia 3 tahun.

"Sudah 4 tahun korban sama pelaku berumah tangga. Anaknya satu," sebutnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Suami Pembunuh Istri Pakai Kapak di Kisaran Sudah Dua Bulan Tak Bekerja di Malaysia

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul BREAKING NEWS: SADIS, Heri Kapak Leher Istri hingga Tewas, Diduga Depresi Setelah Tak Bekerja,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com