Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang La Gode yang Dituduh Curi Singkong dan Tewas di Markas Tentara

Kompas.com - 30/05/2020, 09:15 WIB
Rachmawati

Editor

La Gode yang tewas di markas tentara

Nama Ruslan tak bisa dilepaskan dari La Gode, pria asal Pulau Taliabu Maluku Utara yang ditemukan tewas pada 24 Oktober 2017 lalu sekitar pukul 04.30 WIT.

La Gode yang dituduh mencuri singkong parut itu ditemukan tewas di markas tentara menjalani proses peradilan.

Dari hasil investigasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) bersama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Maromoi, Maluku Utara, petistiwa yang sempat menjadi perhatian publik itu berawal saat La Gode dituduh mencuri singkong parut (gepe) milik seorang warga yang bernama Egi pada awal Oktober 2017 lalu.

Baca juga: Polisi dan TNI Masih Selidiki Pelaku Pembunuhan La Gode

Singkong parut yang disebut diambil oleh La Gode seharga Rp 25.000.

Polisi kemudian menangkap La Gode. Pria tersebut kemudian ditahan lima hari hari di Pos Satuan Tugas Operasi Pengamanan Daerah Rawan Batalyon Infanteri Raider Khusus 732/Banau.

Yati Andriani yang saat itu menjabat sebagai Koordinator Kontras menyebutkan jika penggeledahan, penangkapan, dan penahanan La Gode tidak sesuai prosedur serta tidak dilengkapi surat-surat resmi dari polisi.

Baca juga: Kontras: Jangan Ada Intimidasi Dalam Pemeriksaan Saksi Kasus La Gode

Tak hanya itu. Penahanan La Gode di pos satgas TNI juga tidak disertai status hukum yang jelas.

Hari kelima ditahan, La Gode melarikan diri. Selama pelarian dia bertemu istrinya, YN. Pada sang istri, YN bercerita jika tubuhnya terasa sakit terutana d bagian rusuk dan punggung.

Kala itu ia menyebut jika rasa sakit itu muncul karena ia dihajar habis-habisan oleh anggota pos satgas. Karena tak kuat menerima siksaan, La Gode memilih melarikan diri.

Baca juga: LPSK Upayakan Pembunuh La Gode Penuhi Ganti Rugi

Setelah pelarian tersebut, La Gode ditemukan tewas di dalam pos satgas pada Selasa, 24 Oktober 2017.

Saat ditemukan, sekujur tubuh La Gode penuh luka. Sementara delapan giginya hilang dan kuku kakinya tercerabut.

"Kami menduga kuat Gode adalah korban penyiksaan hingga tewas oleh tentara," ujar Yati Andriani kepada Kompas.com, Selasa (28/11/2017).

"Hal ini membuktikan bahwa kematian La Gode bukan berada di dalam lingkungan masyarakat akibat adanya pengeroyokan massa," ujar Yati.

Baca juga: LPSK Pastikan Keluarga La Gode Aman

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com