BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau warganya tak euforia selama menjalani tatanan normal baru.
Ia pun mengingatkan kepala daerah untuk berupaya meredam masyarakat agar tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Dalam kesempatan itu, Ridwan juga mengganti istilah normal baru dengan adaptasi kehidupan baru (AKB).
"AKB ini bertahap masyarakat jangan euforia. Jadi pada saat diumumkan di 15 daerah tadi oleh bupati wali kota tidak boleh euforia," kata Emil, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (29/5/2020).
Baca juga: PSBB Jawa Barat Diperpanjang
Selama adaptasi kehidupan baru berjalan, Pemprov Jabar akan tetap intens melakukan pemeriksaan di sejumlah titik dengan menyediakan ambulans keliling.
"Kemudian kami akan melakukan pengetatan pengawasan, kami akan rilis ambulans yang di dalamnya ada rapid test. Jadi di 60 persen wilayah AKB ada mobil ambulans yang datang ke mall, toko, kerumunan untuk melakukan tes," ucapnya.
Hal itu dilakukan agar adaptasi kehidupan baru tak menghilangkan level kewaspadaan masyarakat.
"Ini cara kami memastikan AKB ini jangan sampai menghilangkan kewaspadaan. Bulan depan produk testing bisa menggunakan produk lokal tak perlu impor. PCR Biofarma tersedia, rapid tes berkualitas dari ITB, Unpad tersedia walau terbatas," jelasnya.
Baca juga: Wagub Emil: Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan Jadi Kunci Dunia Usaha Lewati Pandemi
Seperti diberitakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara resmi mengumumkan 15 daerah di zona biru siap menjalani tatanan normal baru di tengah pandemi Covid-19.
Daerah tersebut yakni, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Garut, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Cirebon, Kota Sukabumi dan Kota Tasikmalaya.
Pria yang akrab disapa Emil itu menjelaskan, ke-15 daerah tersebut lantaran jumlah kasusnya relatif terkendali berdasarkan analisa dari para pakar.
Baca juga: Semua Tempat yang Ditutup Saat PSBB Jabar Akan Dibuka Mulai 1 Juni, tapi...
Secara umum, saat ini tidak ada wilayah di Jabar yang masuk zona merah.
Pemberlakukan normal baru akan diumumkan oleh tiap kepala daerah masing-masing. Adapun waktu pengumuman disesuaikan dengan kesiapan tiap daerah.
"Kami melaporkan perkembangan menggembirakan. Jadi di Jabar hari ini, nol zona merah, 12 zona kuning dan 15 zona biru. Kalau dipersentasekan zona biru 60 persen, zona kuning 40 persen. Karena dalam kriteria ilmiah itu zona yang masuk level 2 itu terkendali, maka 60 persen zona biru kami beri izin untuk melakukan the new normal," kata Emil.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.