Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Imbau Warga Jawa Barat Tak Euforia Jalani New Normal

Kompas.com - 29/05/2020, 18:35 WIB
Dendi Ramdhani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau warganya tak euforia selama menjalani tatanan normal baru.

Ia pun mengingatkan kepala daerah untuk berupaya meredam masyarakat agar tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Dalam kesempatan itu, Ridwan juga mengganti istilah normal baru dengan adaptasi kehidupan baru (AKB).

"AKB ini bertahap masyarakat jangan euforia. Jadi pada saat diumumkan di 15 daerah tadi oleh bupati wali kota tidak boleh euforia," kata Emil, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (29/5/2020).

Baca juga: PSBB Jawa Barat Diperpanjang

Selama adaptasi kehidupan baru berjalan, Pemprov Jabar akan tetap intens melakukan pemeriksaan di sejumlah titik dengan menyediakan ambulans keliling.

"Kemudian kami akan melakukan pengetatan pengawasan, kami akan rilis ambulans yang di dalamnya ada rapid test. Jadi di 60 persen wilayah AKB ada mobil ambulans yang datang ke mall, toko, kerumunan untuk melakukan tes," ucapnya.

Hal itu dilakukan agar adaptasi kehidupan baru tak menghilangkan level kewaspadaan masyarakat.

"Ini cara kami memastikan AKB ini jangan sampai menghilangkan kewaspadaan. Bulan depan produk testing bisa menggunakan produk lokal tak perlu impor. PCR Biofarma tersedia, rapid tes berkualitas dari ITB, Unpad tersedia walau terbatas," jelasnya.

Baca juga: Wagub Emil: Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan Jadi Kunci Dunia Usaha Lewati Pandemi

Seperti diberitakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara resmi mengumumkan 15 daerah di zona biru siap menjalani tatanan normal baru di tengah pandemi Covid-19.

Daerah tersebut yakni, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Garut, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Cirebon, Kota Sukabumi dan Kota Tasikmalaya.

Pria yang akrab disapa Emil itu menjelaskan, ke-15 daerah tersebut lantaran jumlah kasusnya relatif terkendali berdasarkan analisa dari para pakar.

Baca juga: Semua Tempat yang Ditutup Saat PSBB Jabar Akan Dibuka Mulai 1 Juni, tapi...

Secara umum, saat ini tidak ada wilayah di Jabar yang masuk zona merah.

Pemberlakukan normal baru akan diumumkan oleh tiap kepala daerah masing-masing. Adapun waktu pengumuman disesuaikan dengan kesiapan tiap daerah.

"Kami melaporkan perkembangan menggembirakan. Jadi di Jabar hari ini, nol zona merah, 12 zona kuning dan 15 zona biru. Kalau dipersentasekan zona biru 60 persen, zona kuning 40 persen. Karena dalam kriteria ilmiah itu zona yang masuk level 2 itu terkendali, maka 60 persen zona biru kami beri izin untuk melakukan the new normal," kata Emil. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com