Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2020, 17:11 WIB
Markus Yuwono,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, sedang menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) terkait pembukaan destinasi wisata yang ada.

Nantinya, sebelum tempat wisata dibuka, akan dilakukan uji coba terlebih dahulu.

Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan, pihaknya bersama dengan daerah lain dan juga Pemerintah Provinsi Yogyakarta sedang menyiapkan SOP terkait new normal atau pola baru dalam aktivitas di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

"SOP-nya kita persiapkan, kita tunggu dulu dari Pak Gubernur (Sri Sultan HB X)," kata Badingah saat ditemui di Pantai Sepanjang, Kecamatan Tanjungsari, Jumat (29/5/2020).

Baca juga: Selama 5 Hari Gunungkidul Nihil Kasus Baru VIrus Corona

Badingah menyadari bahwa pariwisata menjadi salah satu tulang punggung perekonomian masyarakat.

Meski demikian, saat tempat pariwisata dibuka, masyarakat diharapkan bisa mempersiapkan diri dengan baik dan mengikuti anjuran pemerintah.

"Para pelaku pariwisata diharapkan mengikuti protokol kesehatan," kata Badingah.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asty Wijatanti mengatakan, sejumlah ketentuan tentang pembukaan destinasi wisata sedang dirumuskan.

Ketentuan itu berisi tentang protokol kesehatan yang harus dipersiapkan oleh pelaku wisata.

Misalnya penyediaan tempat cuci tangan.

Baca juga: Gelombang Tinggi Merusak Bangunan di Pantai Selatan Gunungkidul

Selain itu akan dipersiapkan klinik apabila ditemukan pengunjung yang terindikasi Covid-19.

Apabila SOP sudah dipersiapkan dan selesai, akan dilakukan uji coba pembukaan destinasi wisata terlebih dahulu.

Hanya beberapa destinasi wisata yang akan dibuka saat uji coba.

"Penyusunan mungkin selesai akhir Juni, ya mungkin akhir Juni sudah bisa dibuka untuk uji coba. Nanti kita akan kaji lokasi di mana saja yang bisa digunakan uji coba," ucap Asty.

Menurut Asty, pembukaan tempat wisata juga akan diperkuat dengan peraturan daerah (Perda) yang juga memuat sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan.

"Jangan sampai muncul klaster baru Covid-19 saat dibuka," kata Asty.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com