Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manggarai Timur, NTT, Nol Kasus Covid-19, Ini Kuncinya

Kompas.com - 29/05/2020, 15:17 WIB
Markus Makur,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Hingga Jumat (29/5/2020), Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, nol kasus Covid-19.

Kunci utama dalam penanganan corona di daerah ini adalah disiplin warga dalam menaati protokol Covid-19. Diketahui di Manggarai Timur ada 176 desa dan kelurahan.

Warga menjadi garda terdepan dalam pencegahan dan penanganan penularan Covid-19.

"Upaya keras dari pemerintah ditaati oleh warga di seluruh Manggarai Timur. Protokol Covid-19 disosialisasikan kepada seluruh masyarakat melalui pemerintah desa, petugas medis, serta lembaga pendidikan. Artinya, masalah Covid-19 adalah masalah semua lapisan masyarakat," ujar Juru Bicara Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Manggarai Timur, Bonifasius Sai saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Viral, Video Polisi Pukuli Bokong Warga Tak Pakai Masker dengan Rotan, Mirip di India

Bonifasius menjelaskan,protokol kesehatan yang ditaati masyarakat, seperti rajin mencuci tangan, social distancing, dan menahan diri untuk tidak saling berkunjung.

Setiap warga yang datang dari zona merah juga langsung dikarantina.

"Selain itu, upacara ritual adat yang mengumpulkan masyarakat ditiadakan sementara di seluruh kampung. Bahkan, masyarakat sendiri meminimalisir berdagang di pasar untuk menghindari kerumunan massa. ASN juga diatur jadwal tersendiri saat berkantor," jelasnya.

Baca juga: Soal Surabaya Bisa Jadi Wuhan, Pemkot: Kami Berusaha Tak Terjadi, Siapa yang Inginkan Itu

Pemerintah daerah juga mengandalkan posko Covid-19 di wilayah perbatasan antar kabupaten, di antaranya Posko Waelengga yang berbatasan dengan Kabupaten Ngada dan Posko Mano yang berbatasan dengan Kabupaten Manggarai.

 

Semua warga yang melewati posko diwajibkan mengikuti pemeriksaan suhu tubuh.

Petugas kesehatan di posko itu bekerja selama 24 jam dengan bekerja sama dengan aparat keamanan.

Dihubungi terpisah, Kepala Desa Mbengan Yohanes Tobis menjelaskan, warga di desanya menaati seluruh protokol kesehatan dari pemerintah. 

Protokol kesehatan yang diterapkan, yaitu menggunakan masker, membangun posko, dan memeriksa setiap orang yang masuk ke desa.

"Masyarakat menaati imbauan karena mereka menyadari bahwa Covid-19 sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup dengan berbagai informasi di media massa dan media sosial," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com