Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesulitan Jawab Soal Matematika, Wayan Arta 3 Kali Gagal Lolos Program Kartu Prakerja: Daftarnya Susah

Kompas.com - 29/05/2020, 14:24 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Wayan Arta (25), warga Desa Takmung, Kabupaten Klungkung, sudah dua bulan dirumahkan dari tempatnya bekerja saat pandemi Covid-19.

Ia kemudian berusaha mengikuti program Kartu Prakerja.

Namun, setelah tiga kali mendaftar, Wayan Arta selalu gagal. Ia tak lolos untuk mengikuti program Kartu Prakerja.

Ia mengaku medote pendaftaran Kartu Prakerja cukup rumit. Bahkan ia pun kesulitan saat mengakses laman pendaftaran.

Baca juga: Guru Honorer Ini Jadi Saksi Manfaat Nyata Program Kartu Prakerja

Sebagai pekerja di sektor perhotelan, ia juga kesulitan saat mengerjakan soal matematika.

"Saat daftar itu ada tesnya, seperti ujian untuk seleksi. Saya yang perhotelan, agak susah juga jawab-jawab soal matematika yang menurut saya rumit," jelas Wayan dilansir dari Tribun Bali.

Ia pun merasa yakin di Klungkung tidak banyak pekerja yang dirumahkan sepertinya yang mendapatkan kesempatan mengikuti program Kartu Prakerja.

"Bagi kami yang pekerja dirumahkan, diarahkan pemerintah untuk ikut program Prakerja agar mendapat bantuan ketrampilan dan insentif. Tapi, daftarnya saja cukup susah," jelas dia.

Baca juga: HPI Bali Soal Kartu Pra Kerja: Saat Ini Lebih Butuh Uang daripada Pelatihan

10.000 warga Klungkung dirumahkan

Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin (20/4/2020). Pemerintah membuka gelombang kedua pendaftaran program yang bertujuan memberikan keterampilan untuk kebutuhan industri dan wirausaha itu mulai Senin ini hingga dengan Kamis (23/4/2020) melalui laman resmi www.prakerja.go.id. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
  *** Local Caption *** 
ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin (20/4/2020). Pemerintah membuka gelombang kedua pendaftaran program yang bertujuan memberikan keterampilan untuk kebutuhan industri dan wirausaha itu mulai Senin ini hingga dengan Kamis (23/4/2020) melalui laman resmi www.prakerja.go.id. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj. *** Local Caption ***
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Gede Kesumajaya mengatakan, ada lebih dari 10.000 warga asal Klungkung yang dirumahkan karena pandemi Covid-19.

Namun, hanya 426 orang yang lolos menerima Kartu Prakerja.

“Gelombang pertama yang lolos sebanyak 113 orang, gelombang kedua sebanyak 171 orang, dan gelombang ketiga lolos sebanyak 142 orang. Prosesnya melalui tes dan pengisian data sifatnya pribadi,” jelas dia, Kamis (28/5/2020).

Kusumajaya menjelaskan, dirinya tidak bisa berbuat banyak karena penentuan lolos atau tidaknya mendapatkan Kartu Prakerja ditentukan oleh pemerintah pusat.

Baca juga: Beberapa Alasan yang Membuat Gagal Lolos Seleksi Kartu Prakerja

Namun, pihaknya telah mencoba memfasilitasi dengan cara melakukan pendampingan kepada 84 orang pencari Kartu Prakerja.

“Dari jumlah yang kami dampingi, saya tidak tahu berapa yang dinyatakan lolos. Sebab, kami hanya mendampingi saat mereka mendaftar, hasilnya diumumkan langsung melalui handphone. Oleh sebab itu, warga yang mengajukan Kartu Prakerja kebanyakan yang sudah melek IT,” kata Kusumajaya.

Ia pun mengatakan, masih ada pendaftaran Kartu Prakerja gelombang keempat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan sebaik-baiknya.

“Mudah-mudahan pada gelombang ke empat nanti, banyak warga Klungkung yang kena PHK dapat lolos mendapatkan Kartu Prakerja, sehingga mereka dapat tambahan keterampilan dan insentif,” tandas Kusumajaya.

 

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 10 Ribu Warga Klungkung Dirumahkan, Hanya 426 yang Lolos Daftar Kartu Pra-Kerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com