Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pasien Positif Corona 30 Hari di Ruang Isolasi, Tidak Ada Air Putih hingga Tak Terkena Matahari

Kompas.com - 29/05/2020, 13:23 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - BAK seorang pasien Covid-19 mengeluhkan fasilitas selama ia menjalani masa isolasi selama 30 hari di RSUD Masohi, Kabupaten Maluku Tengah.

Keluhannya tersebut ia unggah di media sosial Facebook pada Rabu (27/5/2020) malam.

BAK bercerita selama 30 hari ia tinggal ruangan yang pintunya selalu dirantai.

Selama itu pula ia tak pernah diberi kesempatan untuk keluar ruangan untuk berjemur di bawah sinar matahari.

Baca juga: Viral Curhat Pasien Covid-19 di Facebook, Pintu Kamar Dirantai hingga Pernah Kabur

Tak hanya itu. BAK juga mengeluhkan makanan yang tidak layak konsumsi untuk pasien Covid-19. Makanan yang diantar petugas juga selalu telat.

Di dalam ruangan tersebut, BAK juga mengeluhkan tidak ada air minum. Untuk mendapatkan air minum, dia harus meminta-minta ke petugas medis.

“Tiap saat di kasi makanan kaya orang sakit, tempatnya saja zg (tidak) layak tidak di kasih persediaan air minum, tidak pernah ada dokter yg masuk langsung ke dalam ruangan untuk cek Katong kondisi secara langsung... Mau kaluar berjemur di matahari 10 menit saja tidak bisa Krn pintu dirantai,” tulis dia.

Baca juga: Curhat Pasien Covid-19 Viral di Medsos, Rumah Sakit Angkat Bicara

BAK bercerita jika ia dinyatakan positif Covid-19. Namun secara fisik dia sehat karena masuk kategori pasien tanpa gejala.

Namun isolasi yang ia jalani membuatnya semakin tertekan.

Keluhan lainya adalah AZT selalu diberi vitamin C yang wajib diminum 3 kali sehari. Hal tersebut membuat asam lambungnya kambuh.

Dalam unggahannya, BAK yang tampak emosi hingga mengumpat.

“Jangan bikin katong lebih sadis dari pengidap TBC... Sampe besok tidak ada dokter yang masuk ke dalam ruangan untuk kasi penjelasn ttg beta punya nasib kedepan.. B siap Bkn aksi dalam rumah sakit,” kata dia.

Sejak diunggah di Facebook pada Rabu (27/5/2020) sekitar pukul 22.00 WIT, curhat BAK telah dibagikan oleh 1.981 pengguna Facebook.

Baca juga: Viral, Curhat Pasien Positif Corona di Ruang Isolasi RS, Dikurung dan Makanan Tak Layak

Pernah keluar ruangan tanpa pengawasan

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah dr Jenny Adhijaya didampingi juru bicara Percepatan Penanganan Covid-10 Maluku Tengah, Bob Rahmat dan Direktur RSUD Masohi, Astuti saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Masohi, Kamis sore (28/5/2020)Tangkapan layar video konfrens Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah dr Jenny Adhijaya didampingi juru bicara Percepatan Penanganan Covid-10 Maluku Tengah, Bob Rahmat dan Direktur RSUD Masohi, Astuti saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Masohi, Kamis sore (28/5/2020)
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Astuti angkat suara menanggapi keluhan pasien di media sosial.

Ia mengatakan pasien BAK (sebelumnya ditulis AZT) pernah keluar ruangan tanpa pengawasan.

Hal tersebut membuat pihak rumah sakit terpaksa merantai pintu ruangan.

“Pintu ruangan dirantai itu betul, karena pasien ini pernah keluar rumah sakit ranpa ada pengawasan,” kata Astuti.

Baca juga: Curhat Satpol PP Bubarkan Kerumunan Warga: Kita Juga Takut Penyakit

Terkait tudingan BAK yang menyebut pihak rumah sakit dan gugus tugas tidak memperhatikan makanannya selama berada di ruang isolasi, Astuti mengaku tudingan itu tidaklah benar.

Ia mengatakan selama ini, pasien tersebut selalu ditangani sesuai protokol kesehatan, termasuk pemberian obat dan vitamin.

Menurut Astuti, pasien BAK masuk rumah sakit pada 28 April 2020. Ia menjalani rapid test dan hasilnya reaktif.

Baca juga: Curhat Polisi Soal Operasi Ketupat Lebih Ribet di Tengah Pandemi

Ia kemudian menjalani tes swab dan hasilnya pasien dinyatakan positif Covid-19.

Setelah itu, pasien sempat menjalani empat kali tes swab dan hasilnya masih tetap positif.

“Hasil uji spesimen ketiga, keempat berdasarkan PCR juga masih terkonfirmasi positif terakhir tanggal 27 Mei kemarin hasilnya masih positif,” kata dia.

Selama sebulan menjalani isolasi, Astuti mengatakan kondisi pasien memang sangat baik.

Namun sesuai protokol kesehatan, maka pihak rumah sakit tetap mengisolasi pasien tersebut di RSUD Masohi.

Baca juga: Fakta Kepala Dinas PU Maluku Positif Covid-19, Sempat Duduk Semeja dengan Pejabat Lainnya

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Maluku Tengah, dr Jenny Adhijaya meminta pasien tersebut sabar selama menjalani proses penyembuhan dan penanganan medis di rumah sakit.

"Kami doakan agar pasien ini cepat sembuh. Perlu kesabaran untuk ini, kami punya pasien yang di Saparua juga cukup lama dirawat di rumah sakit tapi sekarang sudah sembuh,” kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Rahmat Rahman Patty | Editor: Khairina, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com