Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surabaya dan Sidoarjo Banjir, Warga: Tak Pernah Separah Ini

Kompas.com - 28/05/2020, 23:34 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Selain karena curah hujan tinggi dengan intensitas yang cukup lama, banjir di perumahan Shierine diduga karena pompa penyedot air rusak.

"Kabarnya di grup WhatsApp RT, banjir parah ini karena pompanya rusak, tapi enggak tahu benar atau enggak," tutur dia.

Banjir juga merendam permukiman warga di Sidoarjo.

Ika Hesa Novapahlawa, warga Perumahan Tropodo Indah, Kecamatan Waru, Sidoarjo, mengatakan,  hujan mulai mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 13.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Ika mengatakan, saat hujan deras tiba, wilayahnya memang kerap terdampak banjir.

Banjir kali ini merendam ruang tamu dan jalan di depan rumahnya. Ketinggian air sempat mencapai setengah meter.

"Awalnya tinggi air di bawah lutut, tapi karena hujan tidak berhenti, air sempat meninggi," ujar dia.

Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Teguh Tri Susanto menjelaskan, terkait cuaca di Surabaya, muncul Sirkulasi Eddy sejak Rabu malam.

Sirkulasi Eddy merupakan sirkulasi di atmosfer berupa pusaran angin dengan durasi harian.

Daerah yang mengalami Sirkulasi Eddy akan cukup sering diguyur hujan.

"Sirkulasi Eddy ini tak hanya mengakibatkan hujan di Surabaya, tetapi hampir seluruh wilayah di Pulau Jawa bahkan di Pulau Sumatera," kata Teguh.

Selain itu, ada faktor lain yang memicu hujan di wilayah Jawa Timur, yaitu MJO atau Madden Julian Oscillation.

MJO merupakan pergerakan massa udara dari barat ke timur di sekitar ekuator yang menyebabkan peningkatan potensi pembentukan awan hujan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com