MATARAM, KOMPAS.com - Sebanyak 67 tenaga medis yang bertugas di sejumlah rumah sakit dan puskesmas di Nusa Tenggara Barat (NTB), positif terinfeksi virus corona baru atau Covid-19.
"Sampai hari ini 67 tenaga kesehatan kita yang positif," kata Kepala Dinas Kesehatan NTB, Nurhandini Eka Dewi di Mataram, Rabu (27/5/2020).
Puluhan tenaga medis itu bertugas di tujuh fasilitas kesehatan di NTB, yakni enam rumah sakit dan satu puskesmas.
Mereka terdiri dari delapan dokter, 54 perawat, satu ahli gizi, tiga apoteker, dan satu ahli radiologi.
Nurhandini mengatakan, sebanyak tiga tenaga medis dinyatakan sembuh. Sehingga, 64 tenaga medis masih dirawat.
"Yang jelas 64 itu dirawat, tapi yang off (diliburkan) bersama 64 ini banyak sekali," kata Nurhandini.
Baca juga: 5 Hari Hilang di Hutan, Pria Ini Makan Beras dan Minum Air dari Lumut untuk Bertahan Hidup
Tenaga medis yang diliburkan itu memiliki riwayat kontak dekat dengan puluhan tenaga medis yang terkonfirmasi positif.
Akibatnya, beberapa rumah sakit di NTB tak lagi menerima pasien baru terkait Covid-19.
"Sama dengan kita, beberapa rumah sakit sudah off (tidak terima) pada pasien baru dan fokus pada pasien yang dirawat karena keterbatasan petugas kesehatan. Kita cukup prihatin," kata Nurhandini.
Nurhandini mengatakan, pihaknya sengaja tidak membuka nama rumah sakit untuk menghindari stigma masyarakat terhadap rumah sakit tertentu.
Ia meminta masyarakat mendoakan tenaga medis yang terpapar virus Covid-19 cepat pulih dan kembali bekerja.
Sudah Pakai APD Lengkap
Petugas medis memiliki resiko terpapar virus Covid-19 dari pasien yang diperiksanya.
Nurhandini menegaskan, selama bertugas merawat pasien, para petugas medis telah memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
"Sudah pakai APD level dua, level tiga pun masih tembus. Bagaimana dengan orang yang tidak mau pakai alat pelindung diri (masker) untuk dirinya sendiri," kata Nurhandini.
Saat ini, lanjut Nurhandini, jumlah kasus penularan transmisi lokal di NTB lebih banyak dari kasus primer.
Jumlah kasus transmisi lokal di NTB mencapai 56 persen sementara penularan primer 44 persen.
Baca juga: Jenazah Dibawa Pulang Paksa Keluarga dari Bali ke Lombok Ternyata Positif Covid-19
Dengan jumlah ini, Nurhandini meminta masyarakat lebih waspada terhadap penyebaran Covid-19.
Masyarakat diminta lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dan tetap berada di rumah jika tidak ada keperluan mendesak.
"Tenaga kesehatan sudah pakai APD sedemikian pun masih tembus oleh virus apalagi bapak dan ibu, masih berani tidak pakai masker? Masih berani tidak physical distancing? Masih berani bawa anak kemana mana? Ini pesan moralnya," jelas Nurhandini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.