Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Pribadi Wakil Wali Kota Solo dan Petugas Pengamanan Balai Kota Reaktif Rapid Test

Kompas.com - 28/05/2020, 14:08 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Pemerintah Kota Solo menggelar rapid test massal pada Rabu (27/5/2020).

Rapid test tersebut menyasar sekitar 200 orang, termasuk Wali Kota Solo, pegawai Pemkot Solo dan sejumlah wartawan.'

Dari hasil rapid test tersebut, dua orang dinyatakan reaktif yakni sopir pribadi Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo dan petugas pengamanan dalam (Pamdal) Balai Kota.

Baca juga: Maling Tak Sadar Masuk Ruang Isolasi Corona dan Curi Ponsel Pasien Positif Covid-19, Ini Akibatnya

Jalani karantina

Ilustrasi rapid test virus coronaShutterstock Ilustrasi rapid test virus corona
Hal tersebut dibenarkan Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo.

Rudy mengatakan, ada dua pegawai di lingkungan Pemkot Solo yang reaktif dari hasil rapid test.

Mereka langsung diminta melakukan prosedur karantina.

"Tidak boleh masuk, langsung karantina," tutur dia.

Siang ini, sopir pribadi Wakil Wali Kota akan menjalani tes swab di RS Universitas Sebelas Maret (UNS).

Baca juga: Sopir Pribadi Reaktif, Achmad Purnomo dan Keluarga Jalani Rapid Test

Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo di Solo, Jawa Tengah.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo di Solo, Jawa Tengah.

Wakil Wali Kota sekeluarga juga jalani tes

Menyusul temuan sopir pribadinya reaktif, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo dan keluarganya menjalani rapid test, Kamis (28/5/2020).

"Tadi pagi saya rapid test di rumah. Dari DKK (Dinas Kesehatan Kota Solo) ke rumah. Saya sekeluarga di-rapid test karena sopir saya reaktif," kata dia.

Seluruh keluarganya, juga pembantu dan satpam rumah juga tak luput dari rapid test.

"Hasilnya baru bisa diketahui nanti sore. Mudah-mudahan hasilnya non-reaktif," ungkapnya.

Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan

Catatan redaksi soal rapid test

Ilustrasi tenaga medisDOK. SHUTTERSTOCK Ilustrasi tenaga medis
Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan tes swab dengan metode PCR (polymerase chain reaction).

Hasil rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com