Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Lakukan Rapid Test Guru dan Kepsek, Wali Kota Madiun Tak Persoalkan Jumlah Anggaran yang Dikeluarkan

Kompas.com - 28/05/2020, 11:09 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Wali Kota Madiun, Maidi mengaku tidak mempersoalkan jumlah anggaran yang dikeluarkan untuk rapid test bagi guru dan kepala sekolah (kepsek) yang membutuhkan biaya tidak sedikit.

"Ini penting sekali. Tidak apa-apa anggarannya besar, yang penting guru dan kepsek sudah dipastikan steril dan bebas Covid-19," ujar Maidi, seperti dalam keterangan tertulisnya Kamis (28/05/2020).

Ia mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun pun telah menyiapkan sejumlah anggaran untuk melakukan rapid test ini.

Menurut dia, kebijakan khusus rapid tes ini dilakukan sebagai bentuk persiapan sebelum diterapkannya new normal  atau tatanan baru di bidang pendidikan terkait penanganan Covid-19.

Baca juga: Satu Pegawai Pabrik Rokok di Madiun Positif Corona, Diduga Tertular Klaster Sampoerna

"Semua kepsek dan guru akan di rapid test sebelum masuk dan mengajar kembali di sekolah. Apalagi guru dan kepsek menghadapi anak-anak didik yang banyak," katanya.

Selanjutnya, ia mengatakan, dari hasil test tersebut, bila ditemukan guru dan kepsek reaktif maka yang bersangkutan akan diisolasi hingga dinyatakan negatif Covid-19.

"Dengan demikian saat sudah sembuh, para guru dan kepsek dapat mendidik anak-anak untuk kembali bersekolah," ujar Maidi.

Tak hanya itu, ia mengatakan, Pemkot Madiun juga telah menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah sebelum diberlakukan new normal.

Baca juga: Update Covid-19 Madiun: Tambah 3 Kasus Positif, Seluruhnya Tenaga Medis

Ia mengatakan, sarana yang telah disiapkan berupa penyediaan tempat cuci tangan, masker hingga penyemprotan disinfektan pada gedung sekolah di Kota Madiun.

Dengan tersedianya sarana tersebut, Maidi menegaskan, siswa wajib mengenakan masker saat di sekolah, mencuci tangan sebelum masuk sekolah, penutupan kantin, serta pembatasan jarak bangku.

‘’Setelah semuanya siap, maka anak-anak masuk sekolah dari segi kesehatannya terjaga dan aman dari penularan Covid-19," kata Maidi.

Persiapan sarana dan prasarana itu diperlukan agar siswa dan guru mengikuti kegiatan belajar dan mengajar sesuai standar protokol kesehatan Covid-19.

Baca juga: Bupati Madiun Izinkan Warga Shalat Idul Fitri Berjemaah, Ini Syaratnya

Selain itu, Maidi menambahkan, saat ini penerapan new normal pada sektor pendidikan sementara masih dikaji terkait aturan teknis dan kebijakannya.

"Salah satunya teknis pemberlakuan dua waktu belajar di sekolah bagi siswa antara pagi dan siang dengan pengurangan jam belajar," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Heri Wasana yang dihubungi terpisah menyatakan pihaknya tengah menyiapkan perangkat aturan agar kegiatan belajar mengajar di sekolah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Ia juga menyampaikan, Dinas Pendidikan akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Madiun terkait pengecekan kesehatan kepsek, guru dan karyawan sekolah untuk pencegahan dini penularan Covid-19 ini. (ADV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com