Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Semalam 2 Bentrok Warga Terjadi di Tapanuli Selatan, gara-gara Senjata Mainan dan Knalpot Bising

Kompas.com - 28/05/2020, 09:28 WIB
Oryza Pasaribu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TAPANULI SELATAN, KOMPAS.com - Sepanjang malam Selasa (26/5/2020) hingga Rabu (27/5/2020) dini hari, terjadi dua aksi bentrok antarwarga di dua Kecamatan di Tapanuli Selatan.

Akibat dua kejadian tersebut, merenggut satu nyawa, satu rumah dan sepeda motor dibakar serta 6 orang luka.

Dua bentrokan tersebut yakni bentrok antarwarga Desa Huraba dan warga Kelurahan Pintu Padang, di Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, yang pecah Selasa (26/5/2020) malam.

Bentrokan ini dipicu cekcok soal senjata mainan. 

Kemudian, bentrok warga dusun Huraba dengan warga dusun Pintu Langit Julu di Desa Huraba, Kecamatan Angkola Timur, Tapanuli Selatan terjadi, Selasa (26/5/2020) malam.

Bentrokan ini dipicu knalpot brong yang bising. 

Berikut kronologi dua bentrok warga tersebut. 

Baca juga: Kronologi Bentrok Warga Dua Desa di Tapanuli Selatan: Dipicu Tembakan dari Senjata Mainan hingga Massa Bakar Rumah dan Motor

1. Bentrok warga gara-gara senjata mainan anak

Bentrok antarwarga Desa Huraba dan warga Kelurahan Pintu Padang, di Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada Selasa (26/5/2020) malam menyebabkan satu unit rumah dan sepeda motor dibakar warga serta enam orang luka. 

Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Roman Smaradhana Elhaj menyampaikan, kejadian itu dipicu anak-anak dari Desa Huraba, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan, menembaki pengendara yang melintas di jalan menggunakan senjata mainan.

Kemudian warga asal Kelurahan Pintu Padang (tetangga Desa Huraba) yang melintas dan melihat kejadian itu menegur dan membubarkan sekelompok anak-anak dari Desa Huraba.

Namun anak-anak yang mendapat teguran malah memukul warga Kelurahan Pintu Padang tersebut.

Kejadian itu hanya berjarak sekitar beberapa meter dari Markas Polisi Sektor Batang Angkola, Polres Tapanuli Selatan. Tepatnya di sekitar Tugu Monumen Benteng Huraba.

Baca juga: Bentrok Warga Gara-gara Senjata Mainan, 1 Rumah dan Sepeda Motor Dibakar, 6 Orang Luka

Setelah pemukulan tersebut, kedua belah pihak saling melapor ke daerahnya masing-masing dan saling mengumpulkan massa, lalu saling serang dengan batu dan membakar ban bekas. 

Mereka sampai menutup akses jalan yang menghubungkan antara Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Mandailing Natal.

"Satu personel kita dari Polsek Batang Angkola juga mengalami luka akibat terkena lemparan batu," ungkap AKBP Roman kepada wartawan usai melakukan mediasi dengan warga dari dua belah pihak di Mapolsek Batang Angkola, Rabu (27/5/2020) dini hari.

 

Polsek Batang Angkola melakukan upaya mediasi dengan menghadirkan perwakilan dua kelompok warga yang bertikai.

Disaksikan Dandim 0212/Tapanuli Selatan Letkol Inf Akbar, pihak Pemkab Tapsel dan tokoh masyarakat setempat, warga sepakat untuk berdamai dan mengakhiri permasalahan tersebut.

"Warga sudah sepakat untuk berdamai. Namun untuk aksi pembakaran dan perusakan tetap akan Kita proses hukum," kata Roman.

Hingga Rabu (27/5/2020), situasi sudah dapat diatasi. Kondisi arus lalu lintas, sudah mulai normal.

Puluhan personel dari Polres Tapanuli Selatan, Brimob dan TNI tampak masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi terjadinya hal serupa.

Baca juga: Knalpot Blong Picu Keributan Antarwarga di Tapanuli Selatan, 1 Orang Tewas

2. Gara-gara knalpot bising

Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Roman Smaradhana, Camat Angkola Timur, Kepala Desa memediasi dua kelompok warga yang bertikai antara Dusun Huraba dan Dusun Pintu Langit di Kantor Kepala Desa Huraba, Angkola Timur, Tapanuli Selatan, Rabu (27/5/2020) dini hari.handout Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Roman Smaradhana, Camat Angkola Timur, Kepala Desa memediasi dua kelompok warga yang bertikai antara Dusun Huraba dan Dusun Pintu Langit di Kantor Kepala Desa Huraba, Angkola Timur, Tapanuli Selatan, Rabu (27/5/2020) dini hari.
Perkelahian kelompok warga juga terjadi antardusun Huraba dan Pintu Langit Julu di Desa Huraba, Kecamatan Angkola Timur, Tapanuli Selatan terjadi, Selasa (26/5/2020) malam. Pertikaian yang diduga hanya gara-gara knalpot blong itu, mengakibatkan satu warga meninggal dunia.

Camat Angkola Timur Ricky Siregar mengatakan, pertikaian berawal saat dua orang warga melintas di Dusun Huraba mengendarai sepeda motor saat hendak kembali ke kediaman mereka di Dusun Pintu Langit Julu, Selasa (26/5/2020) siang.

Saat melihat kedua warga tersebut, sekelompok warga Dusun Huraba menghentikan dan menarik bagian stang sepeda motor mereka. Alasannya, knalpot yang dipakai pada sepeda motor membuat kebisingan (blong).

Seketika, saat stang ditarik, dua warga Dusun Pintu Langit Julu terjatuh dari sepeda motor dan terjadi pertikaian. Keduanya dikeroyok sekelompok warga Dusun Huraba, dan menyebabkan sepeda motor rusak.

Ricky menjelaskan, paska kejadian itu, kedua belah pihak sudah diupayakan berdamai oleh Kepada Desa setempat. Dan saat malam hari, ketika akan dilakukan perdamaian, F (15) warga Dusun Pintu Langit Julu yang dipukul berubah pikiran dan menolak berdamai. Kemudian ia pergi meninggalkan Kantor Desa Huraba.

Baca juga: Ini Dampak Gempa M 5,6 yang Guncang Tapanuli Selatan

 

Tiba-tiba, sekelompok warga Dusun Pintu Langit Julu mendatangi Dusun Huraba dan melakukan penyerangan dengan melempari batu. Melihat itu, warga Dusun Huraba berlarian.

Samson Sitompul (42), warga Dusun Huraba, yang sedang duduk di dekat pasar berusaha menyelamatkan diri. Namun, tiba-tiba ia terjatuh terkena lemparan.

Bagian dagu dan lehernya terbentur dinding aspal jalan. Korban tidak sadarkan diri, dan akhirnya meninggal saat mendapat perawatan di klinik setempat.

"Korban meninggal akibat terjatuh karena terkena lemparan saat hendak menyelamatkan diri. Bagian dagu korban terbentur aspal jalan," kata Ricky lewat pesan singkatnya kepada kompas.com, Kamis (28/5/2020).

Paska korban meninggal, aksi saling lempar antar dusun masih terus berlangsung. Hingga pukul 23.00 WIB, personel Polres Tapanuli Selatan yang mendapat informasi kejadian langsung turun ke lokasi dan menenangkan kedua belah pihak.

"Hingga Rabu (27/5/2020) dini hari mediasi dilakukan untuk berdamai. Personel dari Polisi, Brimob dan TNI juga dikerahkan untuk pengamanan menjaga agar perkelahian tidak terjadi," ujar Ricky.

Rabu (27/5/2020) siang, korban yang meninggal pun dimakamkan. Proses pemakaman juga dijaga ketat aparat keamanan, untuk mengantisipasi terjadinya aksi susulan.

"Untuk upaya hukum terus berjalan, dan diserahkan kepada pihak Polres Tapanuli Selatan. Dan untuk mediasi masih terus kita lakukan, hingga kondisi benar-benar aman." Ucap Ricky.

Hingga saat ini, kondisi di Desa Huraba, Kecamatan Angkola Timur, Tapanuli Selatan masih dijaga sejumlah personel dari Polres Tapanuli Selatan, Brimob dan TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com