Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Anak Positif Covid-19 di NTB Didominasi Bayi dan Balita

Kompas.com - 28/05/2020, 08:15 WIB
Fitri Rachmawati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Kasus anak positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus meningkat. Hingga Rabu (27/5/2020) tercatat 77 kasus anak positif Covid-19, sesuai data yang dirilis Satgas Covid-19 NTB. Dari 77 kasus anak tersebut, didominasi pasien bayi dan balita.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi di Gedung Sangkareang Pemrov NTB, Rabu (27/5/2020) sore. 

"Secara nasional kita nomor dua setelah Jawa Timur (jumlah pasien Covid-19). Kasus di NTB dijadikan contoh oleh pemerintah DKI, NTB yang jumlah penduduknya 5 juta bisa mendapatkan jumlah banyak pasien positif Covid-19, " kata Eka.

Baca juga: Dalam Sehari, Kasus Positif Covid-19 di NTB Bertambah 49 Orang

Eka menjelaskan bahwa sejak awal pada masa pandemi diterapkan aturan bahwa setiap orang yang masuk rumah sakit dengan gejala pneumonia atau radang paru otomatis akan menjadi pasien dalam pengawasan (PDP).

"Konsekuensi PDP adalah dirawat di ruang isolasi dan diperlakukan seperti pasien Covid-19. Dengan pola ini kita menjaring 29 anak anak dengan gejala pneumonia positif Covid-19, ditangani hingga sembuh," kata Eka.

Menurut Eka, pasien Covid-19 di NTB rata-rata datang bukan sebagai pasien Covid-19, tapi pasien pneumonia. Mereka langsung ditangani sesuai protokol Covid-19. Mereka akan di swab dan untuk anak-anak dirangkai dengan perawatan terapi hingga benar-benar sembuh.

Dari 77 kasus anak, tercatat tiga bayi berusia di bawah 1 tahun meninggal dunia sebagai pasien positif Covid-19. Sehingga pihak Dinas Kesehatan terus berupaya melakukan tracing dan memberikan terapi penyembuhan secara serius hingga benar-benar sembuh.

Baca juga: Update Covid-19 NTB: Bayi 9 Bulan Meninggal, Tambah 25 Kasus Positif Baru

 

Diduga ada virus liar, orangtua negatif anak-anaknya positif

Eka menduga kuat ada virus liar yang menyertai pandemi Covid-19. Menurut dia, sepertiga dari 29 anak yang dirawat karena pneumonia terpapar virus liar, sebab orangtuanya negatif tapi anaknya positif Covid-19.

"Dalam setiap kasus kasus pandemi selalu ada virus liar yang tidak kita sadari di sekitar kita. Kenapa anak-anak yang disasar virus ini? Karena mereka paling rentan. Coba lihat setiap sore orangtua membawa anaknya keluar dan tidak mengunakan masker, sementara orangtuanya pakai masker," kata Eka.

Dia menjelaskan, kasus positif corona di NTB terbanyak ke-2 setelah Jawa Timur karena NTB aktif melakukan tracing.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar, Kalsel 27 Mei 2020

 

Berdasarkan data Dinas Sosial NTB, jumlah penduduk anak sebanyak 1,8 juta jiwa dari total 5 juta jiwa penduduk NTB.

Walaupun kasus anak tinggi di NTB, sayangnya banyak orangtua yang belum sadar jika anak mereka patut dilindungi.

Apalagi kalangan awam malah berpendapat jika anak kuat sehingga dibiarkan keluar tanpa masker.

Padahal anak-anak masih sangat lemah karena imunitas mereka belum sempurna. Kerentanan mereka sama dengan manula atau mereka yang berusia 60 tahun ke atas. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com