Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 27/05/2020, 17:04 WIB

AMBON, KOMPAS.com - Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang mengeluhkan jumlah tenaga analis swab di Balai Teknik Kesehatan dan Pengendalian Penyakit (BTKPP) Ambon.

Hanya empat analis swab yang bertugas di BTKPP Ambon. Padahal, jumlah kasus Covid-19 di Maluku terus meningkat.

“Analis swab itu hanya empat orang, masih sangat minim, kalau yang mengambil spesimen itu ada 10 orang, lima dari provinsi dan lima dari Kota Ambon,” kata Kasrul di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr J Leimenan Ambon, Rabu (27/5/2020).

Baca juga: Gubernur Maluku ke Tenaga Medis: Kalian adalah Pahlawan...

Seharusnya, kata dia, BTKPP Ambon memiliki lebih banyak analis swab agar bisa bekerja maksimal.

Saat ini, Dinas Kesehatan Provinsi Maluku sedang melatih dua tenaga ahli swab untuk menganalisa spesimen di BTKPP Ambon.

Tapi, dua tambahan tenaga ahli swab itu dinilai belum cukup.

"Kita butuh itu sebenarnya 12 orang karena kalau dua orang baca hasil swab paling tinggi itu empat jam kerjanya, jadi kita masih butuh lagi biar ada tiga sip,” ungkap Kasrul.

Pemprov Maluku juga telah melatih sejumlah tenaga ahli untuk mengambil sampel cairan tenggorokan atau swab. Mereka ditempatkan di Kabupaten Buru, Buru Selatan, dan Pulau Seram.

“Untuk petugas yang mengambil Swab itu juga kita sudah latih untuk di Buru, Buru Selatan dan di Pulau Seram, tapi yang susah itu analis swab itu yang akan membaca hasil uji swab,” tambahnya.

Kasrul menyebut, BTKPP juga kekurangan alat PCR. Tapi, Pemprov Maluku telah mengusulkan penambahan alat tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke