DENPASAR, KOMPAS.com - Dunia disebut akan memasuki era baru atau new normal dengan adanya pandemi virus corona atau Covid-19.
Bali saat ini tengah menyusun standar operasional prosedural (SOP) pariwisata untuk bisa beradaptasi di era tersebut.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardha Sukawati mengatakan, wisata alam akan dijadikan andalan di era baru pariwisata.
Pertimbangan menggenjot wisata alam ini karena wisata budaya yang jadi andalan selama ini akan sulit ditampilkan saat vaksin Covid-19 belum ditemukan.
Baca juga: Buleleng Bali Diguncang Gempa Kedalaman 10 Km, Terasa hingga Denpasar
Pria yang akrab disapa Cok Ace ini mencontohkan seperti Tari Kecak yang melibatkan banyak penari di depan ribuan wisatawan.
Jika ditampilkan, maka akan kesulitan menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan pengaturan jarak.
"Jadi, sementara budaya beluk bisa kita tampilkan secara utuh sebagaimana sebelumnya, mari kita jadikan alam Bali sebagai daya tarik. Ini sudah waktunya kita perhatian alam Bali," kata Cok Ace, dalam webinar menyongsong normalitas kehidupan yang baru pasca-pandemi Covid-19, Rabu (27/5/2020) siang.
Cok Ace mengatakan, selama ini 65 persen wisatawan ke Bali karena wisata budaya seperti tarian dan upacara keagaman dan adat.
Kemudian, 30 persen ke Bali karena wisata alam seperti keindahan alam yang meliputi pantai, gunung, dan sungai.
Adapun 5 persen sisanya merupakan atraksi atau wisata buatan.
Terkait wisata alam, Bali memiliki posisi strategis karena diapit oleh Samudra Pasifik dan Samudera Hindia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.