Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Peringati 14 Tahun Gempa Yogyakarta dengan Doa Bersama dari Jauh

Kompas.com - 27/05/2020, 11:55 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Istri Heri sudah memasak di dapur, ibunya sedang berdoa, dan ayahnya terbaring karena penyakit stroke yang dideritanya.

"Saat itu saya bersama anak pertama waktu itu masih berumur 7 tahun di kamar. Tiba-tiba genting berjatuhan, dan saya lari menyelamatkan diri," kata Heri.

Waktu itu rumah orang tuanya ambruk akibat guncangan gempa, yang pertama diselamatkan anaknya.

Setelah selamat dia menolong ayah, dan ibunya. Sementara sang istri berhasil keluar sendiri.

Suasana mencekam ketika mengetahui ibunya hampir saja tertimpa tiang penyangga bangunan. Lokasi rumahnya berada di Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon.

Baca juga: 13 Tahun Terpisah karena Gempa Yogyakarta, Agustinus dan Juminten Akhirnya Bertemu...

"Saat menyelamatkan ayah saya itu saya melompat dan mengangkat lemari kayu. Lalu saya gendong, padahal kalau normal (tidak gempa) mungkin tidak kuat," ujar Heri.

Setelah itu keluarganya tinggal bersama 10 keluarga yang lain dalam satu barak selama beberapa pekan.

Setelah gempa dirinya dan keluarga kembali membangun rumah dengan sruktur bangunan yang lebih kuat dibanding sebelumnya.

"Pengalaman mas, lebih baik membangun rumah dengan struktur kuat dengan besi yang sesuai standar," ucap Heri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com