Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Yacht dari Australia Dibegal di Perairan Lampung

Kompas.com - 27/05/2020, 11:02 WIB
Tri Purna Jaya,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


LAMPUNG, KOMPAS.com - Sebuah kapal jenis yacht yang berlayar dari Australia dibegal saat melintas di perairan perbatasan Lampung dengan Sumatera Selatan.

Kapal yacht dengan nama lambung Hoopla itu diamankan Tim Polairud Polda Lampung, Basarnas Lampung dan Polres Tulang Bawang di perairan Kuala Teladas, pada Selasa (26/5/2020) siang.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, kapal itu mengalami tindakan pencurian dengan kekerasan.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 26 Mei 2020

"Diduga terjadi di perairan perbatasan Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan dengan Tulang Bawang, perairan Kuala Teladas," kata Pandra saat dihubungi, Rabu (27/5/2020).

Berdasarkan keterangan pemilik kapal, Tadeusz Novysky (70), peristiwa itu berawal saat korban berlayar dari Australia menuju Jakarta pada 22 Mei 2020.

Warga Australia tersebut bermaksud menjual kapal yacht berukuran kecil itu di Jakarta.

"Dalam perjalanan, korban singgah di Batam," kata Pandra.

Baca juga: Belanja Baju, Pemuda yang Demam Hampir Pingsan di Mal Bandar Lampung

Kemudian, dari Batam korban meneruskan berlayar menuju Jakarta menyusuri pantai timur Sumatera.

Pada 24 Mei 2020, diduga kapal korban dihadang kawanan begal di Perairan Kuala Teladas.


Beberapa peralatan kapal layar itu digondol kawanan begal, sehingga kapal mengalami kendala.

Kapal itu lalu menyusuri Perairan Kuala Teladas dengan kemudi manual dan mengalami kehabisan bahan bakar minyak (BBM).

"Korban sempat memencet sinyal EPIRB atau Emergency Positioning Indicating Record Beacon," kata Pandra.

Pandra mengatakan, sebenarnya EPIRB adalah alat yang diperuntukkan untuk masalah besar seperti kapal karam, tenggelam dan lainnnya.

"Mungkin korban merasa panik dan didatangi kawanan pencuri, sehingga memencet tombol itu," kata Pandra.

Sinyal EPIRB itu diterima oleh Internasional Maritim Organization (IMO) yang kemudian diteruskan ke Kedutaan Besar Australia di Jakarta.

"Setelah mendapat laporan, tim Polairud Polda Lampung langsung menuju lokasi dengan Kapal Patroli 2001," kata Pandra.

Menurut Pandra, korban dalam kondisi baik dan tidak mengalami luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com