TASIKMALAYA, KOMPAS.com- Pemandangan tidak biasa terjadi di Jalur Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Jalur alternatif selatan Jawa penghubung DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah tersebut terlihat sepi.
Padahal, setiap musim mudik dan arus balik Idul Fitri, jalur ini tidak pernah lepas dari rentetan panjang kendaraan yang nyaris tidak bergerak.
"Ini baru kali pertama dalam sejarah sejak hampir 20 tahun lalu saya bertugas, baru tahun ini memasuki arus mudik dan balik Lebaran di Gentong sepi sekali," kata Kapolsek Kadipaten Polres Tasikmalaya Kota, AKP Erustiana kepada wartawan, Rabu (27/5/2020) pagi.
"Biasanya mulai H-2 dan H+3 Lebaran, kawasan ini biasanya macet panjang dari Gentong sampai ke persimpangan Malangbong, Garut," sambung Erustiana.
Baca juga: Cegah Longsor, Polisi Tanam Vetiver di Jalur Gentong Tasikmalaya
Erus menambahkan, sejak beberapa hari sebelum Lebaran sampai H+3 hari ini tidak terdapat kepadatan kendaraan yang melintas di jalur Gentong, Tasikmalaya.
Biasanya jalur ini kalau puncak arus mudik dan balik Lebaran tahun-tahun sebelumnya bisa macet sampai puluhan kilometer.
Bahkan kemacetan dari Gentong ke arah Tasikmalaya bisa sampai ke persimpangan Sindangkasih, Ciamis.
Baca juga: Kawasan Pasar Minggu Kini Macet Lagi....
"Sekarang jangankan macet, mobil yang melintas pun jarang terlihat sekarang, sepi," tambah Erus.
Kondisi sepi di jalur Gentong terjadi sejak adanya pandemi Covid-19.
Puncaknya, saat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kendaraan yang melintas semakin sedikit.
"Sejak pemberlakuan PSBB, arus kendaraan semakin sedikit dan nyaris tak pernah terjadi kepadatan kendaraan di Gentong," ungkapnya.
Meski demikian, petugas gabungan TNI, Polri dan unsur pemerintahan tetap bersiaga di pos Gentong untuk meminta putar balik kendaraan pemudik yang berasal dari zona merah seperti Jakarta, Bandung dan sekitarnya.
Baca juga: Puncak Kendaraan yang Nekat Mudik Terjadi Jumat, Kini Kian Menurun
Kendaraan yang masih melintas diperiksa dan dimintai keterangan serta dicek suhu tubuh pengemudi serta penumpangnya sampai akhirnya diminta untuk diputarbalikan kembali.
"Kalau yang bisa melintas paling kendaraan mobil dan motor warga sekitar yang mau bepergian untuk beraktivitas perekonomiannya," sebut Erus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.