INDRALAYA, KOMPAS.com - Polisi dari Satuan Reserse Polres Ogan Ilir, Sumatera Selatan, menggelar olah tempat kejadian perkara (olah TKP) peristiwa terbaliknya perahu yang membawa 12 guru honorer sebuah SMA swasta di Desa Tanjung Atap, Ogan Ilir, Selasa (26/05/2020).
Polisi menduga ada unsur kelalaian dalam peristiwa kecelakaan tersebut, sehingga sejumlah saksi saat ini sedang dimintai keterangan.
Seperti diketahui, perahu rombongan ziarah itu terbalik saat hendak berziarah ke makam salah satu tokoh penyebar Islam di daerah tersebut, Selasa.
Empat orang guru honorer meninggal dunia akibat kecelakaan itu.
Baca juga: Tangis Orangtua Korban Perahu Terbalik di Ogan Ilir: Dia Anak Tunggal, Pergi Ziarah Tak Pamit...
Menggunakan empat perahu tim identifikasi Satreskrim Polres Ogan Ilir dipimpin langsung Kasat Reskrim AKP Malik Fahrin menuju lokasi tenggelamnya empat orang guru honorer tersebut.
Di lokasi polisi lalu memasang garis polisi dan melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara.
Polisi juga pergi ke titik awal rombongan guru berjumlah 12 orang itu berangkat dan kembali melakukan olah TKP.
Baca juga: Perahu Terbalik saat Hendak Ziarah, 4 Guru Honorer di Ogan Ilir Tewas Tenggelam
Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Malik Fahrin mengatakan, selain melakukan olah TKP polisi juga mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan para saksi.
"Polis juga masih menyelidiki kemungkinan adanya tindak pidana dalam peristiwa yang mengakibatkan empat orang guru honorer meninggal dunia itu," kata Malik, Selasa (26/05/2020).
"Termasuk kemungkinan adanya kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dunia, itu juga sedang kami selidiki," tambah Malik.
Baca juga: 4 Guru Honorer Tewas Tenggelam Saat Perahu yang Ditumpangi Terbalik, Ini Kronologinya