Totalnya sampai saat ini sebanyak 38.111 alat rapid test telah didistribusikan kepada seluruh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota dan rumah sakit rujukan di Jawa Tengah.
Tahap pertama, jumlah alat rapid test yang terdistribusi sebanyak 27.011. Untuk dinas kesehatan kabupaten atau kota sebanyak 24.641, sementara untuk rumah sakit sejumlah 2.370.
Baca juga: Viral, Kisah Driver Ojol Tak Dibayar Setelah Antar Penumpang dari Denpasar ke Bangli
Dari jumlah tersebut, sebanyak 22.337 masyarakat telah menjalani rapid test. Sebanyak 809 orang dinyatakan reaktif.
Sementara untuk tahap kedua, yang distribusikan sejumlah 11.100 alat untuk seluruh kabupaten atau kota. Sebanyak 3.411 telah dipakai, 94 di antaranya reaktif. Saat ini rapid test yang tersisa sebanyak 12.363.
Catatan redaksi soal rapid test
Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.
Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.
Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan tes swab dengan metode PCR (polymerase chain reaction).
Hasil rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).
Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.