Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Penemuan Mayat di Kebun Teh Kayu Aro Kerinci, Dibunuh Selingkuhan, Diberi Obat Kuat yang Dicampur Pembasmi Hama

Kompas.com - 26/05/2020, 13:35 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Selain itu, tak jauh dari mayat tersebut ditemukan sepeda motor beat warna hitam dengan nomor polisi BH 3848 ZK.

Kata Dolizar, saat ditemukan mayat sudah membusuk.

“Motor dengan mayat ditemukan 200 meter dari mayat. Di tubuh korban terdapat luka bakar di bagian bokong dan baju robek-robek,” ujarnya.

Mayat tersebut bernama Zulkarnaini, warga Desa Sungai Jernih, Kecamatan Gunung Tujuh yang sehari-hari berkerja sebagai petani/pekebun.

Baca juga: Geger, Sesosok Mayat Ditemukan di Kebun Teh Kayo Aro Kerinci

 

2. Mayat di kebun teh ternyata dibunuh selingkuhan, polisi tangkap pelaku

Setelah adanya penemuna mayat tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan dan penyidikan. Hasilnya, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuh Zulkarnaini.

Pelaku yakni AM (45), yang tak lain adalah selingkuhan korban.

AM ditangkap petugas beberapa jam setelah mayat korban ditemukan.

"Mayat ditemukan jam 12.00 WIB hari Minggu kemarin, sore jam 16.00 WIB, pelaku berhasil kita amankan, kurang dari 24 jam," kata Kasat Reskrim Iptu Edi Mardi, dikutip dari TribunJambi.com, Senin (25/5/2020).

Baca juga: Mayat di Kebun Teh Kayu Aro Kerinci Ternyata Dibunuh Selingkuhan, Ini Motifnya

 

3. Dibunuh dengan cara diberi obat pembasmi hama

Ilustrasi obatSHUTTERSTOCK Ilustrasi obat

Pelaku, kata Edi, membunuh korban dengan cara mengelabui korban dengan memberikan obat kuat untuk berhubungan badan.

Tapi sebenarnya, itu adalah obat pembasmi hama tanaman kentang yang bubuknya telah dimasukkan dalam kapsul obat tersebut.

"Setelah korban muntah dan pingsan, pelaku membakar korban dengan menggunakan bensin," jelasnya.

Saat ini pelaku sudah diamankan dan dimintai keterangan.

"Sekarang kita masih melakukan pengembangan," katanya.

Baca juga: Fakta Video 2 Polisi Berkelahi dengan ODGJ, Viral di Medsos hingga Kapolres Minta Maaf

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com