Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Tenaga Medis, demi Rawat Pasien Covid-19 Rela Ber-Lebaran di Asrama Karantina

Kompas.com - 26/05/2020, 10:20 WIB
Firmansyah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Desmi lindawati  tak pernah membayangkan merayakan Idul Fitri sendiri dalam kamar akibat pandemi wabah Covid-19. 

Dirinya bekerja sebagai perawat yang menangani langsung pasien Covid-19 di RSUD M Yunus.

Ia  terpaksa harus berpisah dengan keluarga dan tinggal di asrama Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) sebagai lokasi karantina. 

Baca juga: Cerita Tenaga Medis Lebaran di Rumah Sakit, Bukan dengan Keluarga...

Diceritakannya sudah sejak pertengahan Ramadhan lalu dirinya bersama ke 23 rekannya menempati asrama LPMP. 

Lebaran kali ini katanya, tradisi maaf-maafan hanya dilakukan lewat telepon dan  video call sebagai pengobat rindu bersama keluarga.  

"Demi melayani pasien Covid kita harus standby. Untuk sementara komunikasi dengan keluarga dan sanak famili dilakukan lewat video call," tutur Desmi seperti yang ditulis media center Pemprov Bengkulu yang dikirim pada kompas.com, Selasa (26/5/2020).

Selama menjalani karantina dikatakannya hanya suami yang datang menemuinya sekadar mengantar makanan dan keperluan pribadi, itu pun hanya sebatas luar gedung dan menerapkan protokol kesehatan. 

Baca juga: Gubernur Maluku ke Tenaga Medis: Kalian adalah Pahlawan...

Tenaga medis Bengkulu jalani karantinaKOMPAS.COM/FIRMANSYAH Tenaga medis Bengkulu jalani karantina
Hal  sama diungkapkan Dedi Andreas,  tenaga medis RSUD M Yunus yang turut menangani pasien Covid-19.  Idul Fitri kali ini dirinya harus menahan rindu dengan keluarga demi menjalankan tugas. 

Awalnya lanjut Dedi,  keluarga belum menerima jika dirinya harus berhadapan dengan pasien corona

Namun setelah dijelaskan akhirnya keluarganya mau menerima dan mendukung dirinya sebagai pejuang Covid-19.

"Memang berat kami rasakan meninggalkan keluarga apalagi ketika susana Lebaran seperti ini,  namun ini memang tugas yang harus kami tunaikan," ucap Dedi. 

Baca juga: Dipecat Tidak Hormat Jelang Lebaran, 109 Tenaga Medis Itu Cari Keadilan

Terharu saat didatangi Gubernur

Dedi mengaku merasa terharu ketika Gubernur Rohidin Mersyah  datang berkunjung dan bersilaturahmi serta berbagi kebahagian di Hari Raya Idul Fitri 1441 H kepadanya dan rekan-rekannya yang lain.

Dengan mata berkaca-kaca lelaki yang telah bertugas sebagai tenaga medis sejak tahun 1997 ini, mengatakan sangat terkesan atas kepedulian Gubernur Rohidin Mersyah.

secara khusus kunjungan silaturahmi ini diungkap Gubernur Rohidin  untuk menyampaikan penghormatan dan rasa terima kasih terhadap semangat pengabdian para pejuang covid-19 provinsi Bengkulu

"Kita bisa membayangkan kondisi  mereka sebagai pejuang terdepan menghadapi pandemi Covid-19. Serta bagaimana rasanya tidak bisa bersama keluarga disuasana lebaran," tutur Gubernur Rohidin Mersyah usai menyambangi Asrama LPMP.

Baca juga: Jubir Covid-19 Sumsel: 109 Tenaga Medis Ogan Ilir Dipecat, Kita Masih Butuh Mereka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com