Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam Sawah dan Rumah di Nagekeo NTT

Kompas.com - 25/05/2020, 15:05 WIB
Nansianus Taris,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

MBAY, KOMPAS.com - Curah hujan yang tinggi sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir di rumah dan sawah milik warga Kelurahan Mbay II Kecamatan Asesa, Kabupaten Nagekeo, NTT, Senin (25/5/2020).

Lurah Mbay II Arkadius Falentinus Doi menjelaskan, banjir yang merendam kawasan rumah penduduk memiliki tinggi sekitar sepinggang orang dewasa.

"Banjirnya sudah mulai sejak Sabtu malam. Ada belasan rumah warga yang terendam," ujar Arkadius kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin siang.

Baca juga: Jemput Penumpang asal Nagekeo di KM Lambelu, Bupati: Tentu dengan Protokol Covid-19

Arkadius menambahkan, banjir diperparah oleh kondisi drainase yang tidak berfungsi secara maksimal akibat rusak.

Oleh sebab itu, curah hujan tinggi dan drainase yang rusak menyebabkan air meluap ke rumah dan sawah warga.

Untuk luas sawah petani yang terendam banjir, Arkadius belum mendapatkan laporan pasti.

Namun, ia menyebut, luas sawah yang terendam banjir sehingga gagal panen mencapai puluhan hektar.

Baca juga: Pasien PDP Covid-19 yang Meninggal di Nagekeo Sempat Ditolak Saat Akan Dimakamkan

Kepala Bagian Humas Sekretaris Daerah Kabupaten Nagekeo Silvester Teda mengatakan, usai mendapat laporan dari masyarakat, Bupati Nagekeo Yohanes Do Bosco langsung mengecek ke lapangan.

"Tadi pagi pukul 09.30 WITA Bapak Bupati ke lokasi bersama pejabat dari dinas PUPR, Pertanian, dan BPBD," kata Silvester.

Bupati berjanji akan memperbaiki infrastruktur agar banjir ke depan tidak terulang lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com