Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Sabtu hingga Minggu Kemarin, 8.202 Orang Masuk ke Sumedang

Kompas.com - 25/05/2020, 12:01 WIB
Aam Aminullah,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Sebanyak 8.202 orang tercatat memasuki Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu (23/5/2020) hingga Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah Minggu (24/5/2020).

Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir mengatakan, pada Sabtu atau malam takbiran, sebanyak 3.898 orang masuk ke Kabupaten Sumedang dari sejumlah pintu perbatasan.

Pada Lebaran hari H, jumlah orang yang masuk bertambah 4.304 orang sehingga totalnya jadi 8.202 orang.

"(Mereka masuk menumpang) 14.937 kendaraan yang masuk ke cek poin perbatasan. Mereka ini diberhentikan dan diperiksa," ujar Dony kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Senin (25/5/2020).

Baca juga: Pesta Miras Saat Malam Takbiran, Puluhan Berandal Motor Bentrok di Sumedang

Dari total kendaraan itu, sebanyak 617 kendaraan tidak diperkenankan memasuki Kabupaten Sumedang dan dipaksa putar balik.

Mereka yang tidak diperkenankan masuk ke Sumedang merupakan warga yang tidak memiliki KTP Sumedang.

Namun, bagi warga yang diberbolehkan memasuki wilayah Sumedang diwajibkan menjalani rapid test terlebih dahulu.

Baca juga: Seorang Tenaga Medis di Puskesmas Sawahdadap Sumedang Positif Corona

Petugas mengantar mereka ke posko karantina perbatasan untuk menjalani rapid test.

"Pemudik yang reaktif rapid test akan dibawa ke Wisma Isolasi dan yang non-reaktif bisa pulang dan menjalani karantina mandiri," tutur Dony.

Mereka yang dinyatakan non-reaktif usai rapid test dikategorikan sebagai ODR (Orang Dalam Risiko).

Dony menambahkan, warga yang memasuki Sumedang ini menuju ke 14 kecamatan.

Baca juga: PSBB Sumedang Tahap 3 di Semua Kecamatan, Berlangsung 10 Hari

Kecamatan yang paling banyak dituju pemudik yaitu Kecamatan Paseh 450 orang, Situraja 349 orang, Wado 326 orang, Buahdua 301 orang, Cibugel 250 orang dan sisanya tersebar di 10 kecamatan lainnya.

"Pemudik yang hasil rapid test-nya non-reaktif, kami tekankan untuk melakukan karantina mandiri secara disiplin di rumahnya masing-masing," ujar Dony.

Dony sekaligus kepada seluruh petugas di pos cek poin perbatasan agar lebih meningkatkan pengawasan. Sehingga kedatangan para pemudik dan penyebaran virus corona atau Covid-19 dapat dikendalikan.

Baca juga: Setelah 10 Kali Tes Swab, Pasien Pertama Positif Covid-19 Sumedang Sembuh

Pendataan orang yang masuk ke Kabupaten Sumedang hingga Lebaran hari kedua ini masih terus dilakukan.

Berdasarkan pemantauan Senin pagi hingga siang ini, masih banyak kendaraan roda dua serta roda empat dari arah Bandung mencoba memasuki Sumedang. Namun, banyak kendaraan yang diminta berputar balik.

Perwira Pengendali Pos Cek Point C Operasi Ketupat Lodaya wilayah Kecamatan Jatinangor Ipda Ucu Abdurahman mengatakan, puluhan kendaraan pribadi tersebut diputar balik karena tidak memiliki KTP Sumedang.

"Untuk hari ini (Senin), belum ada masuk pemudik. Hanya sudah ada puluhan kendaraan dari arah Bandung yang kami putar balik karena tidak memiliki KTP Sumedang," kata Ucu kepada Kompas.com melalui telepon, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com