Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kecamatan dengan Jumlah Pasien Corona Tertinggi di Surabaya

Kompas.com - 24/05/2020, 16:06 WIB
Abba Gabrillin

Editor

Sumber Antara

SURABAYA, KOMPAS.com - Kecamatan Rungkut dan Kecamatan Krembangan di Surabaya, Jawa Timur, dinyatakan sebagai kecamatan dengan jumlah pasien corona tertinggi di Surabaya.

Camat Rungkut Yanu Mardianto mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah perkampungan, perumahan, pasar maupun pertokoan.

Sosialisasi itu sebelum pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Tapi dalam prosesnya itu kami menemui berbagai kendala di lapangan," kata Yanu Mardianto kepada Antara di Surabaya, Minggu (24/5/2020).

Baca juga: Surat Pemkot Malang Dianggap Tidak Resmi, Masjid Agung Gelar Shalat Id

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, terdapat 10 kecamatan di Surabaya yang mengalami peningkatan jumlah pasien Covid-19.

Masing-masing yakni Kecamatan Rungkut 180 pasien; Krembangan 172 pasien; dan Tambaksari 101 pasien.

Kemudian, Sawahan 87 pasien; Wonokromo 85 pasien; Gubeng 76 pasien; dan Bubutan 73 pasien.

Kemudian, Kecamatan Mulyorejo 58 pasien; Tegalsari 55 pasien; dan Sukolilo 54 pasien.

Baca juga: Zona Hijau Belitung Tak Bertahan Lama, Ada Klaster Corona dari Bangladesh

Tingkat kelurahan

Sedangkan di tingkat kelurahan, ada 10 wilayah yang memiliki cukup banyak pasien corona.

Masing-masing yakni di Kelurahan Kemayoran 113 pasien; Kalirungkut 75 pasien; Kedung Baruk 61 pasien; dan Jepara 40 pasien.

Kemudian, Kelurahan Ngagel Rejo 39 pasien; Banyu Urip 37 pasien; Mojo 31 pasien; Morokrembangan 27 pasien; Mulyorejo 26 pasien; dan Ketintang 24 pasien.

 

Mengalami kendala

Menurut Yanu, pihaknya menemui berbagai kendala di lapangan. Misalnya, ada yang sulit diajak berkomunikasi dan merasa acuh.

Meski begitu, menurut Yanu, pihaknya tidak menyerah untuk tetap menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat.

"Kewajiban kita tetap menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka paham terhadap aturan-aturan PSBB. Ketika ada yang melakukan pelanggaran juga kita tindak," ujar dia.

Baca juga: Cerita Penggemar di Balik 3 Patung Didi Kempot

Selain itu, pihaknya bersama puskesmas juga aktif melakukan pelacakan di lapangan.

Ketika diketahui ada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan masih berada di rumah, maka ia berkolaborasi dengan RT/RW dan pekerja sosial untuk menjemput pasien dan dibawa ke rumah sakit.

Hal sama juga dialami Camat Krembangan Agus Tjahyono.

Ia mengatakan, pada Dinkes Surabaya menggelar rapid test massal, banyak warga yang tiba-tiba menghilang dari rumahnya.

"Jadi pada saat tes cepat, banyak yang hari H itu mereka menghilang dari kampungnya. Ibaratnya, dari sekitar 50 orang, yang datang itu hanya sekitar 30 orang. Jadi 20 di antaranya itu ternyata saat kami cari di rumahnya itu tidak ada," kata Agus.

Tak hanya itu, Agus mengaku kesulitan saat proses mobilisasi warga ke rumah sakit untuk dilakukan isolasi.

Menurut dia, ada saja warga yang menolak saat dirawat dan diisolasi ke rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com